Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Buka Rute Makassar - Balikpapan

Kompas.com - 26/12/2012, 13:34 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Citilink, anak perusahaan dari Garuda Indonesia untuk penerbangan berbiaya murah (LCC) membuka rute Makassar (UPG) - Balikpapan (BPN). Penerbangan satu kali sehari dari UPG ke BPN pukul 10.50, dan dari BPN ke UPG pukul 13.45.

Rute ini mulai efektif beroperasi tanggal 26 Desember 2012. Harga tiket mulai dari Rp 300.000. Selain membuka rute Makassar - Balikpapan, Citilink juga menambah frekuensi untuk penerbangan Jakarta-Makassar dari 1 kali menjadi 2 kali sehari.

"Citilink bangga dapat ikut menghubungkan pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pembukaan rute ini diharapkan mengakomodir kebutuhan warga Jakarta, Balikpapan dan sekitarnya ataupun warga Makassar dan sekitarnya untuk terbang langsung ke dua wilayah ini," kata Arif Wibowo, Chief Executive Officer Citilink Indonesia, Rabu (26/12/2012) dalam siaran persnya.

"Sekarang, bagi para pebisnis atau traveler yang ingin melakukan kunjungan singkat ke Makassar, baik dari Jakarta atau Balikpapan, bisa tiba di pagi hari dan kembali di sore harinya. Amat efektif," ujar Arif.

Makassar dan Balikpapan adalah dua kota besar di wilayah timur Indonesia, yang kerap menjadi tujuan perjalanan. Selama ini, rute tersebut sudah menjadi rebutan dari banyak maskapai.

Mulai hari ini, Citilink memberikan kesempatan bagi para calon penumpang, baik dari Makassar dan Balikpapan untuk dapat menikmati perjalananan nyaman dan terjangkau dengan Citilink.

Kini Citilink telah melayani 19 rute penerbangan pulang pergi yang dibagi menjadi 96 frekuensi penerbangan ke berbagai kota di wilayah Indonesia per harinya.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

Spend Smart
Simak Cara Transfer OVO ke DANA dan GoPay

Simak Cara Transfer OVO ke DANA dan GoPay

Spend Smart
Simak Cara Daftar Shopee Affiliate dan Syaratnya

Simak Cara Daftar Shopee Affiliate dan Syaratnya

Whats New
Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025 Dinilai Perlu Dikaji Ulang

Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025 Dinilai Perlu Dikaji Ulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com