Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temasek Harus Pilih Merger atau Buat "Holding"

Kompas.com - 09/01/2013, 02:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) akhirnya mengeluarkan juga aturan kepemilikan tunggal perbankan. Lewat PBI No. 14/24/PBI/2012, BI mengizinkan pemegang saham pengendali (PSP) memiliki bank lebih dari satu tanpa harus merger.

Mereka hanya wajib membentuk perusahaan induk perbankan (holding bank), perusahaan induk lembaga keuangan (financial holding), atau menjadikan salah satu banknya berfungsi sebagai holding.

Yang menarik, BI memberikan pengecualian bagi bank campuran. Misalnya, PSP yang memiliki dua bank dan salah satunya bank campuran, bank tersebut tidak terkena ketentuan ini. PSP tidak perlu menggabungkan bank atau membuat holding company.

Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, Irwan Lubis, menjelaskan, bank campuran mendapat perlakuan khusus karena mereka berdiri sebelum berlakunya Undang-Undang (UU) Perbankan No 7 Tahun 1992. "Mereka diundang masuk ke Indonesia dalam rangka mendorong perkembangan industri perbankan," ujarnya, Senin (7/1/2013).

Namun, tidak semua bank campuran menikmati keistimewaan ini. Bank DBS Indonesia misalnya.

Menurut BI, bank milik Temasek ini bukan lagi bank campuran karena telah terjadi pergantian pemilik. "Bank campuran yang berdiri setelah UU Perbankan lahir juga tak dikecualikan," katanya.

DBS Indonesia berdiri tahun 1989 bernama Bank Mitsubishi Buana. Ini perusahaan patungan The Mitsubishi Bank Ltd dan Bank Buana Indonesia. Tahun 1997, DBS Bank Ltd, perusahaan milik Temasek, mengakuisisi saham Mitsubishi Bank. Tiga tahun berselang, bank bersalin nama menjadi DBS Indonesia.

Menurut BI, perubahan kepemilikan dari Mitsubishi ke DBS Ltd menggugurkan status bank campuran yang melekat di bank itu. Saat ini, 99 persen saham DBS Indonesia milik DBS Bank dan 1 persen milik Bank Central Asia (BCA).

Selain mengendalikan DBS, Temasek juga ultimate share holder Bank Danamon. Temasek masuk ke bank terbesar keenam di Indonesia ini melalui unit usahanya, Fullerton Financial Holdings.

Saat ini, DBS Bank Ltd mengupayakan pembelian saham Fullerton. Mereka sudah mengajukan permohonan ke BI dan mengumumkan rencana itu di Singapura. Jika DBS Indonesia dan Danamon batal merger, Temasek wajib membentuk perusahaan induk di Indonesia. "Opsi Temasek hanya ada dua: merger atau bikin holding," tambah Irwan. (Roy Franedya/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com