JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Perusahaan tambang terbesar di Afrika Selatan, Amplats, mengancam akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 14.000 karyawannya. Langkah tersebut diambil sebagai respons atas tindakan pemogokan para buruh di perusahaan tersebut.
Pemogokan para buruh yang menuntut perbaikan upah telah membuat sektor produksi Amplats lumpuh. Amplats berencana untuk menutup empat shaft dan menjual tambang yang dianggap tidak berkelanjutan.
"Kami terpaksa mengurangi 14.000 karyawan. Sebanyak 13.000 orang di antaranya berada di kawasan Rustenburg," jelas Amplats dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Selasa (15/1/2013).
Pengurangan karyawan akan berdampak terhadap produksi. Diperkirakan akan terjadi pengurangan produksi sebanyak 400.000 ounces per tahun.
Setidaknya 50 orang tewas dalam aksi pemogokan buruh tambang sepanjang tahun 2012. "Meski sudah terjadi pemogokan, namun itu bukan alasan kami untuk melakukan PHK," kata CEO Amplats, Chris Griffith.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.