JAKARTA, KOMPAS.com-Kementerian Kelautan dan Perikanan segera melayangkan surat edaran kepada pemerintah daerah untuk menyalurkan bantuan beras kepada nelayan.
Cuaca ekstrim di laut menyebabkan banyak nelayan di Tanah Air terpaksa berhenti melaut dan kehilangan pencarian.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Heryanto Marwoto di Jakarta, Kamis (17/1/2013), mengemukakan, pihaknya segera melayangkan surat kepada seluruh pemerintah daerah di kawasan pesisir untuk menyalurkan cadangan beras bagi keluarga nelayan yang saat ini berhenti melaut akibat ganasnya gelombang.
"Cadangan beras pemerintah untuk nelayan disimpan pada masing-masing daerah. Kami meminta pemerintah daerah untuk membantu penghidupan nelayan di tengah kondisi paceklik melaut seperti sekarang," ujarnya.
Menurut Heryanto Marwoto, setiap keluarga nelayan idealnya memperoleh bantuan beras sebanyak 28 kilogram. Bantuan itu bersifat sementara untuk sekadar menyambung hidup keluarga. Di sisi lain, bantuan beras akan ditopang dengan pengalihan pekerjaan nelayan.
Pihaknya mengakui hingga kini belum memiliki skim alternatif pekerjaan bagi nelayan yang berhenti melaut. Alternatif pekerjaan berupa budidaya perikanan tidak mudah dilakukan jika nelayan tidak memiliki keterampilan yang sesuai.
Heryanto berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk menjajaki program padat karya bagi nelayan sebagai instrumen pengalihan kerja bagi nelayan di saat paceklik melaut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.