Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie Sindir Kinerja Perekonomian Indonesia

Kompas.com - 18/01/2013, 09:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden RI BJ Habibie menyindir kinerja perekonomian Indonesia saat ini. Menurut dia, banyak kinerja perekonomian Indonesia yang belum berpihak ke masyarakat kecil.

"Ekonomi Indonesia itu paradoks. Banyak terjadi ketimpangan," kata Habibie di Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Habibie mengatakan, kinerja perekonomian Indonesia lebih banyak melirik sisi makro dibandingkan dengan mikro. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia justru hidup di sisi mikro, khususnya dalam hal usaha.

Habibie juga mengkritik bahwa perekonomian Indonesia lebih mengandalkan sumber daya alam (SDA) dibandingkan dengan mengeksplorasi sumber daya manusia (SDM). Indonesia dinilai belum bisa bertindak seperti negara maju yang lebih mengolah tenaga SDM untuk bisa memajukan negara.

"Kondisi ini mengakibatkan sektor pertanian ditinggalkan. Mereka tidak diberikan lapangan kerja sehingga mereka justru ramai-ramai ke kota ataupun ke luar negeri untuk menjadi TKI ataupun TKW," katanya.

Dalam hal perdagangan, Indonesia juga hanya berorientasi pada neraca pembayaran dan neraca perdagangan. Padahal, untuk bisa produktif atau tidak, hanya bisa dilihat dari produktivitas jam kerja. Hal ini akan dengan sendirinya mengangkat neraca perdagangan dan pembayaran dalam negeri.

"Selain itu, para pemimpinnya lebih mengutamakan citra dan hanya berwacana daripada kerja nyata," katanya.

Baca juga:

Boediono: Tiga Syarat Indonesia Jadi Negara Maju
Bappenas: Indonesia Bukan Negara Autopilot
Pemilu 2014 Bisa Jadi "Mesin" Ekonomi Indonesia

RI Siap Hadapi Krisis
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia
McKinsey: Lima Fakta Indonesia Bisa Jadi Negara Maju pada 2030


Simak artikel terkait di topik Ekonomi Indonesia Tetap Melaju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

    Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

    Earn Smart
    Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

    Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

    Whats New
    Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

    Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

    Whats New
    Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

    Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

    Whats New
    Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

    Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

    Whats New
    BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

    BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Work Smart
    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Whats New
    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Work Smart
    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Whats New
    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Whats New
    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Whats New
    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com