Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Tunggu Bongkar Muat Lama, Ini Tanggapan Bos Pelindo

Kompas.com - 21/01/2013, 12:12 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Persero akan memastikan waktu tunggu (dwelling time) bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok akan dipangkas. Ini akan menghemat pemeriksaan, mempercepat bongkar muat dan meningkatkan pendapatan pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo II Richard J Lino menjelaskan masalah dwelling time dinilai masih menjadi hambatan terbesar untuk bisa meningkatkan pelayanan di pelabuhan Tanjung Priok.

"Kalau waktunya bisa ditekan dari 27 hari menjadi tiga hari saja, maka logistic performance index (LPI) kita bisa terus naik serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari pelabuhan," kata Lino saat peresmian Auto Gate Sistem di kantor Pelindo Tanjung Priok Jakarta, Senin (21/1/2013).

Menurut Lino, angka LPI pelabuhan Indonesia masih rendah, bahkan masih kalah dibanding pelabuhan di Malaysia dan Thailand. Angka LPI Malaysia dan Thailand masing-masing berada pada peringkat 29 dan 38. Sedangkan Indonesia masih bertengger di posisi 59, naik dari 2010 lalu yang di peringkat 75.

Kondisi ini masih diperparah dengan jumlah kontainer yang masuk pelabuhan di Indonesia khususnya pelabuhan Tanjung Priok yang terus meningkat. Jumlah kontainer yang masuk ke pelabuhan pada 2013 diperkirakan naik 1,5 sampai 2 juta TeUS.

Tahun lalu, kata Lino, pertumbuhan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok menembus 6,2 juta TeUS atau melonjak dibanding periode 2011 sebesar 5,7 juta TeUS.

Padahal luas lokasi pelabuhan Tanjung Priok juga tidak semakin luas dan tidak ada dermaga atau pelabuhan baru. "Sementara proyek pembangunan pelabuhan New Priok atau Kalibaru diperkirakan baru selesai pada akhir 2014 mendatang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com