BEIJING, KOMPAS.com - Perdana Menteri China, Wen Jiabao, mendesak bank sentral untuk mendukung reformasi keuangan.
Reformasi diperlukan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, yang sempat melambat pada tahun 2012. Dia meminta bank sentral menggunakan instrumen moneter untuk mendukung ekonomi nasional. Hal itu disampaikan Wen, saat berkunjung ke kantor Bank Sentral China, seperti dikutif AFP, Selasa (22/1/2013). "Tantangan keuangan baik di dalam negeri maupun luar negeri sepanjang tahun ini masih akan berat. Karenanya kita harus manfaatkan instrumen moneter untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi China," kata Wen. Pertumbuhan ekonomi China tahun 2012 mencapai 7,8 persen. Meski mencatat pertumbuhan kedua terbesar di dunia, namun angka pertumbuhan tersebut tercatat paling rendah sepanjang 13 tahun terakhir. Pekan lalu, bank sentral mengatakan akan mulai melakukan operasi jangka pendek untuk men gelola likuiditas di pasar uang. Langkah tersebut dinilai analis akan membuat kebijakan lebih fleksibel. China tahun lalu juga membiarkan mata uangnya melemah terhadap dollar AS.