Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemak Alkohol Bebas Tuduhan Dumping dari UE

Kompas.com - 23/01/2013, 10:10 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Eropa telah merevisi Implementing Regulation No.1138/2011 dengan Council Implementing Regulation No. 1241/2012 tertanggal 11 Desember 2012 terkait pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan pemungutan BMAD kasus antidumping terhadap produk Fatty Alcohol (FOH) atau lemak alkohol yang antara lain berasal dari Indonesia.

Di dalam perubahan tersebut, disampaikan bahwa PT Ecogreen Oleochemicals tidak dikenakan BMAD, sedangkan perusahaan Indonesia lainnya dikenakan BMAD sebesar 45,63 euro per ton.

Hal ini diumumkan secara resmi oleh Komisi Eropa pada tanggal 21 Desember 2012 lalu. Demikian diungkapkan oleh Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Bachrul Chairi, di Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Penyelidikan dumping terhadap produk FOH asal Indonesia dimulai pada tanggal 13 Agustus 2010. Kemudian tanggal 11 November 2011, Komisi Eropa  menetapkan pengenaan BMAD terhadap produk FOH dengan besaran antara 45,63 euro per metrik ton-80,34 euro per metrik ton.

"Keputusan pengenaan BMAD tersebut dinilai tidak konsisten dengan Peraturan Komisi Eropa (KE) No.1225/2009. Dalam hal ini, KE tidak konsisten dengan jurisprudensi yang ada dalam penentuan margin dumping yang terkait isu single economic entity," ujar Bachrul.

Atas keputusan tersebut, perusahaan Indonesia melakukan upaya hukum dengan mengajukan gugatan ke European Court of Justice (ECJ) pada awal Januari 2012.

Upaya lain yang dilakukan ialah mengajukan kasus ini di forum Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) WTO.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com