Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Arahkan Rupiah ke Nilai Wajar

Kompas.com - 23/01/2013, 13:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergerakan nilai tukar rupiah saat ini dinilai tidak mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution angkat bicara terkait hal tersebut. Akhir-akhir ini kurs masih bergerak di level Rp 9.640 per dollar AS. Bahkan, nilai tukar rupiah sempat hampir menyentuh level Rp 9.800 per dollar AS.

"Semua proses sedang berjalan. Jika ada kebijakan dan pasar mengambil langkah, kita bisa mengarahkan ke nilai tukar rupiah yang wajar," kata Darmin saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Artinya, bank sentral memang sedang mengarahkan nilai tukar rupiah ke nilai wajarnya (fair value). Berdasarkan konsesi analis, rupiah memang memiliki nilai wajar di level Rp 9.400-Rp 9.500 per dollar AS. "Kalau soal (diarahkan) ke nilai wajar, itu jangan ditanya lagi (pasti ada kebijakan ke situ). Tapi, jangan ditanya juga nilai wajarnya berapa," katanya.

Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah saat ini menguat ke level Rp 9.640 per dollar AS, atau menguat dibanding perdagangan kemarin di level Rp 9.680 per dollar AS. Bahkan, level ini masih lebih baik dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu di level Rp 9.685 per dollar AS.

Baru-baru ini, bank sentral dan BUMN memiliki kesepakatan, PT Pertamina dan PT PLN dilarang membeli dollar AS di pasar uang. Kebutuhan dollar AS harus disampaikan kepada tiga bank BUMN, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Kemudian, tiga bank tersebut memperoleh dollar AS yang dibutuhkan Pertamina dan PLN dari suplai Bank Indonesia.

Dengan demikian, tidak ada lagi upaya mencari dollar AS di pasar uang. Dengan kebutuhan Pertamina dan PLN yang bisa sepertiga kebutuhan harian dollar AS di pasar uang, langkah ini cukup signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com