Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMI dan BRAU Lolos dari Tuduhan

Kompas.com - 23/01/2013, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidikan atas tuduhan penyelewengan keuangan di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berakhir anti-klimaks. Manajemen Bumi Plc, kemarin (22/1/2013), menyatakan,hasil audit yang dilakukan firma hukum MacFarlanes tidak bisa dijadikan alat pembuktian tuduhan penyelewengan keuangan di BUMI dan BRAU.

Keputusan itu rada mengejutkan karena Bumi Plc sebetulnya memiliki beberapa fakta yang mendukung dugaan penyimpangan itu. Tim MacFarlanes ingin menyelidiki penghapusan investasi 390 juta dollar AS di Gallo Oil Ltd (Jersey) Yaman.

Subjek lain yang ingin mereka selidik adalah lenyapnya dana pengembangan bisnis 247 juta dollar AS di laporan keuangan BUMI. Namun, fakta-fakta itu menjadi mentah lantaran beberapa pihak penting BUMI menolak diwawancarai MacFarlanes.

Keengganan tersebut terkait dengan audit tandingan yang dilakukan BUMI. Seperti diketahui, 15 Oktober 2012 lalu, manajemen BUMI mengajukan permohonan kepada pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menunjuk dan mengesahkan pembentukan tim audit independen yang bakal memeriksa laporan keuangan BUMI dan anak usahanya.

Pengadilan lantas mengeluarkan ketetapan yang mengabulkan permohonan itu pada 8 November 2012. Tim independen inilah yang kini masih mengaudit laporan keuangan tahun 2010, 2011, dan 2012 milik BUMI beserta anak usahanya.

Manajemen Bumi Plc menyatakan, tim MacFarlanes sebenarnya tak menyerah begitu saja setelah ditolak BUMI. Mereka sudah berusaha mencari informasi guna membuktikan subjek investigasinya. "Namun sebagian besar informasi itu tidak diberikan kepada perusahaan (Bumi Plc)," tulis manajemen Bumi Plc.

Situasi lebih baik diterima MacFarlanes ketika menyelidiki BRAU. Bumi Plc menyatakan, tim audit ingin membuktikan tiga tuduhan penyelewengan keuangan pada BRAU. Namun, Bumi Plc tidak menyebutkan dengan pasti ketiga tuduhan tersebut.

BRAU membuahkan hasil

Satu subjek tuduhan yang sudah pasti hanya mengenai nasib investasi yang ditanamkan BRAU di Chateau Asset Management. Seperti diketahui, pada 26 Januari 2010, BRAU membeli premium convertible unsecured loan notes (surat utang) bernilai pokok 75 juta dollar AS dari Chateau.

Surat utang ini tanpa bunga, dan BRAU akan menerima pengembalian berdasarkan kinerja aset yang mendasarinya (underlying assets) sebelum tanggal konversi. Chateau memang punya hak mengkonversi surat utang ini menjadi saham pilihan yang bisa dikembalikan.

Belakangan surat utang itu dikonversi menjadi kepemilikan saham di Chateau Asset Management (CAM), sebuah entitas di kepulauan Cayman untuk dan atas nama ASEAN Mining Development Segregated Portfolio (AMD). Aset-aset itu dinilai secara kuartalan oleh Chateau Capital Limited (CCL) yang juga induk usaha CAM.

Hasil penilaian CCL ini juga yang membuat BRAU menetapkan nilai wajar investasi Chateau turun jadi 55 juta dollar AS di laporan keuangan September 2011. Penurunan 20 juta dollar AS telah diakui sebagai rugi penurunan nilai di laporan keuangan tahun 2011.

Belakangan, CCL ternyata mengklasifikasikan saham AMD sebagai aset saham khusus (special asset shares). Implikasinya, saham-saham AMD itu tidak dapat dikembalikan (redeemed), tapi pembayarannya dalam bentuk tunai akan dilakukan apabila dana telah tersedia.

Klasifikasi CCL juga membuat nilai wajar investasi itu turun lagi menjadi 47,09 juta dollar AS. Penurunan sebesar 7,91 juta dollar AS telah diakui juga sebagai rugi penurunan nilai pada laporan keuangan Berau per 31 Desember 2011.

Masalahnya, Bumi Plc, induk Berau, meminta agar nilai buku investasi Chateau Berau sama dengan nilai buku Bumi Plc. Untuk itu, BRAU kemudian menghapus investasi Chateau dari laporan keuangan per Juni 2012.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com