JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Sejumlah perusahaan tambang asing yang beroperasi di Afrika Selatan segera menarik diri dari negara tersebut. Serangkaian kekerasan fisik di sekitar arena tambang telah berdmpak besar bagi gangguan produksi mereka. Akibatnya, kepercayaan investor pun turun.
Salah satu perusahaan terkemuka, yakni Platinum, seperti dikutip AFP, Minggu (27/1/2013), akan mengurangi 14.000 karyawan. Perusahaan tambang lain, Tronox, saat ini juga tengah menghadapi publik terkait limbah yang merusak lingkungan sekitar.
"Afrika Selatan memiliki beberapa deposito terkaya dan terbesar di dunia mineral bijih pasir dan akses ke tenaga kerja yang terampil," kata juru bicara Bud Grebey kepada AFP. Tonox memasuki Afrika Selatan pada 2011 setelah bergabung dengan perusahaan lokal Exxaro.
Menurut analis pertambangan Peter Major, persoalan investasi Tronox menjadi babak baru dari kepercayaan investor. "Sekarang ini mungkin banyak perusahaan yang ragu masuk ke Afrika Selatan karena berbagai persoalan. Namun, cadangan mineral yang cukup besar mungkin masih menjadi daya tarik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.