Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Akan Terapkan 'Hedging' Valas

Kompas.com - 28/01/2013, 22:26 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menerapkan aturan tentang nilai lindung (hedging) atas utang pemerintah dalam bentuk pinjaman dan atau surat berharga negara (SBN). Hal ini untuk mewujudkan struktur portofolio yang optimal.

Selain itu, aturan hedging ini untuk mengendalikan fluktuasi pembayaran kewajiban utang pemerintah yang terdiri dari pokok, bunga, dan biaya lainnya akibat risiko fluktuasi nilai tukar dan atau tingkat bunga dalam jangka waktu tertentu.

"Jadi ini (Peraturan Menteri Keuangan) sudah ditetapkan dan sekarang tinggal membangun pemahaman mengenai mekanismenya," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di acara Rapat Kerja Pemerintah di Jakarta Convention Center, Senin (28/1/2013).

Menurut Agus, transaksi hedging ini dapat dilaksanakan melalui permintaan penawaran oleh pemerintah ataupun penawaran dari pihak ketiga (counter party) yang punya underlying pinjaman kepada pemerintah.

Sementara, institusi yang dapat menjadi counterparty adalah bank devisa, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan internasional dan lembaga keuangan internasional dengan peringkat kredit A yang dikeluarkan oleh paling kurang dua lembaga pemeringkat internasional. Serta yang memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik dalam pelaksanaan transaksi dengan pemerintah.

"Prinsipnya bisa seperti yang dilakukan swasta seperti dengan forward buy, forward sell, dan swap. Itu semua masuk kategori hedging," tambahnya.

Aturan ini akan diberlakukan tahun ini setelah pemerintah menyiapkan mekanisme dan meyakinkan tata kelola (governance) yang baik serta sosialisasi ke pihak terkait.

"Kalau mau digunakan tahun ini, bisa saja, sejalan dengan Undang-undang APBN kita," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com