Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batavia Air Tolak Pencabutan Gugatan Pailit

Kompas.com - 30/01/2013, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan sewa pesawat, International Lease Finance Corporation (ILFC), mengajukan pencabutan gugatan pailit terhadap Batavia Air menjelang pembacaan putusan atau babak akhir proses persidangan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Namun, upaya ILFC itu ditolak mentah-mentah Batavia Air selaku tergugat pailit lantaran nama baik perusahaannya telanjur tercemar di mata publik.

Upaya pengajuan pencabutan gugatan pihak ILFC yang mengejutkan ini terjadi saat majelis hakim menggelar sidang dengan agenda kesimpulan di PN Jakpus, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).

"Adanya gugatan pailit ini sudah membuat nama baik kami tercemar dan merusak kepercayaan publik kepada kami," ujar kuasa hukum Batavia Air, Raden Catur Wibowo Catur, dalam persidangan.

Karena sudah memasuki babak akhir dan kepercayaan publik terhadap Batavia Air atas gugatan pailit ini sudah tercemar, Catur menyampaikan kepada majelis hakim agar sidang dilanjutkan hingga putusan.

Selanjutnya majelis hakim yang dipimpin Agus Iskandar mengabulkan permohonan dan menyatakan menghentikan sidang sementara waktu untuk bermusyawarah menentukan putusan. "Sidang diskors hingga pukul 16.00 WIB untuk pembacaan putusan," ujar hakim Agus.

Ditemui seusai persidangan, kuasa hukum dari ILFC menolak berkomentar saat ditanya awak media mengenai pencabutan gugatan pailit tersebut.

Diberitakan, perusahaan penerbangan PT Metro Batavia (Batavia Air) menghadapi ujian berat lantaran digugat pailit oleh perusahaan penyewaan pesawat (leasing),
ILFC, atas utang 4,69 juta dollar AS yang berasal dari perjanjian sewa pesawat. Perjanjian tersebut dibuat pada Desember 2009 dan berlaku hingga Desember 2015. Namun pada Desember 2012, Batavia Air belum juga membayar sewa dari tahun pertama.

Gugatan pailit ILFC itu terjadi setelah Batavia Air batal diakuisisi maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia.

Selain ILFC, Batavia Air juga dilaporkan memiliki tagihan kepada Sierra Leasing Limited yang juga berasal dari perjanjian sewa pesawat. Utang yang jatuh tempo pada 13 Desember 2012 tersebut dilaporkan sebesar 4,94 juta dollar AS. Dari dua kreditor ini, Batavia Air memiliki total utang jatuh tempo sebesar 9,63 juta dollar AS.

Pada Oktober 2012, kajian dari OSK Research Sdn Bhd mensinyalir Batavia Air memiliki utang hingga 40 juta dollar AS. Bahkan, OSK Research menyatakan Batavia Air adalah perusahaan yang sakit dan rencana akuisisi AirAsia adalah hal tidak masuk akal. (Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

    Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

    Whats New
    Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

    Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

    Whats New
    Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

    Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

    Whats New
    Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

    Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

    Whats New
    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Whats New
    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Whats New
    Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Whats New
    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    Whats New
    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Whats New
    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Whats New
    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Whats New
    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Rilis
    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Whats New
    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Whats New
    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com