Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Selidiki Dugaan Dumping Udang Beku Indonesia

Kompas.com - 31/01/2013, 08:43 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Anti Dumping Amerika Serikat, US Department of Commerce (US-DOC), pada 18 Januari 2013, memulai penyelidikan anti subsidi produk Certain Frozen Warmwater Shrimp atau udang beku asal Indonesia.

Menurut Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ernawati, Kamis (31/1/2013), pemerintah telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan beberapa perusahaan yang melakukan ekspor udang ke AS, serta bersikap kooperatif dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

"Upaya yang dilakukan pemerintah dalam penyelidikan ini adalah mengikuti konsultasi dengan US-DOC pada 14 Januari 2013. Sedangkan perusahaan/eksportir udang telah menyampaikan kuesioner terkait dengan injury yang disampaikan kepada US International Trade Commission (US-ITC) pada 15 Januari 2013," lanjutnya.

Penyelidikan anti subsidi ini dijadwalkan akan selesai pada 29 Juli 2013. US-ITC akan mengumumkan preliminary determination pada 11 Februari 2013, dan jika pada waktu tersebut tidak ditemukan adanya injury, maka penyelidikan akan dihentikan. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan Indonesia adalah menyiapkan jawaban kuesioner dan menyampaikan dokumen yang diminta oleh US-DOC secara tepat waktu.

Dengan disampaikan jawaban tersebut, diharapkan tuduhan subsidi AS ini tidak terbukti dan Indonesia dikeluarkan dari penyelidikan.Selain Indonesia, beberapa negara yang juga diselidiki dalam tuduhan anti subsidi ini adalah China, Ekuador, India, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Berdasarkan data BPS, ekspor udang Indonesia ke AS pada tahun 2011 sebesar 515,5 juta dollar AS dan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 353,7 juta dollar AS pada tahun 2010 dan 330,2 juta dollar AS pada tahun 2009. Selain AS, pasar utama udang Indonesia yang terbesar adalah Jepang, China dan Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com