Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Time" Mem-PHK Ratusan Pekerja

Kompas.com - 31/01/2013, 14:08 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Perusahaan media asal Amerika Serikat (AS), Time, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Raksasa penerbitan asal "Negeri Paman Sam" itu mengaku harus melakukan efisiensi agar bisa beradaptasi dengan platform multimedia.

Laura Lang, chief executive dari unit perusahaan yakni Time Warner, mengaku, kelompok penerbit ini tengah memasuki tahap menyakitkan karena harus menghapus 6 persen dari total karyawannya di penjuru dunia yang berjumlah 8.000 orang.

"Industri media berubah secara signifikan. Kami harus bisa bertransformasi agar lebih ramping, lebih gesit, dan mengikuti multiplatform," jelasnya dalam sebuah memo kepada para staf Time.

"Untuk melakukan perubahan ini, kami perlu beroperasi lebih cerdas serta seefisien mungkin untuk menciptakan ruang untuk investasi dan inisiatif baru. Pengurangan adalah salah satu transformasi yang sangat penting," lanjutnya.

Reuters bahkan melaporkan, Time sebagai raksasa media juga tengah mempertimbangkan untuk menjual markasnya di New York. Time juga telah meminta broker real estat untuk mengevaluasi nilai bangunannya.

Di antaranya termasuk menjual gedung Manhattan dan menyewakan sejumlah kantornya di New York.

"Mereka juga mempertimbangkan menjual gedung tersebut dan berpindah secara keseluruhan ke tempat baru," jelas sang sumber kepada Reuters.

Time Warner memiliki atau menempati ruang di 15 bangunan di wilayah metropolitan New York dan 10 bangunan di Manhattan. Perusahaan ini telah mengevaluasi kebutuhan tempat kerja dan berharap bisa menyelesaikannya pada akhir 2013.

Perlu diketahui, bangunan kantor Time merupakan bagian dari proyek konstruksi Apollo Real Estate Advisors, yang sekarang disebut AREA Property Partners.

Aslinya, proyek ini awalnya disebut AOL Time Warner Center, tetapi berganti nama menjadi Time Warner Center setelah perusahaan media itu berganti nama dengan tujuan menjauhkan diri dari bencana merger dengan America Online.

Time Warner Center juga berkaitan erat dengan menara kondominium yang mencakup perumahan, Hotel Mandarin Oriental, dan pusat perbelanjaan.

Raksasa media milik Warner Brothers ini beraset 47 miliar dollar AS. Di dalamnya juga termasuk saluran TV kabel CNN, layanan premium HBO, Turner Broadcasting, dan Time Inc.

Perusahaan ini telah menerbitkan 21 majalah terkenal di AS, termasuk majalah andalannya, Time, People, Fortune, dan Sport Illustrated.

Lang memastikan, PHK tersebut berasal dari semua bidang dari keseluruhan jangkauan Time, baik domestik maupun internasional.

Analis memperkirakan pendapatan Time akan menyentuh angka 8,24 miliar dollar AS. Saham Time langsung naik 0,4 persen menjadi 50,28 dollar AS. Efek ini telah meningkat sekitar 37 persen sejak Januari 2012 pada perdagangan Rabu (30/1/2013) kemarin. (Dyah Megasari/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com