Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sudah Minta Kuota Impor Daging Tak Ditambah

Kompas.com - 01/02/2013, 15:00 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono menilai aneh kasus dugaan suap terkait pemberian rekomendasi kuota impor daging kepada Kementerian Pertanian yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasalnya, menurut Suswono, pihaknya yang meminta agar kuota impor daging sapi tahun 2013 tidak ditambah.

Suswono menjelaskan, pihaknya menargetkan kuota impor daging sapi di 2014 hanya 10 persen dari total kebutuhan dalam negeri. Setiap tahun, kata dia, kuota impor terus ditekan. Sebelum 2010 , kuota impor daging sapi masih di atas 50 persen. Lalu, tahun 2011 turun menjadi 35 persen, 2012 sebesar 19 persen, dan target 2013 sebesar 15 persen.

Penetapan kuota itu, tambah Suswono, dibahas oleh berbagai kementerian dan pihak terkait di Kementerian Bidang Perekonomian. Dalam rapat akhir 2012 , kata dia, ditetapkan kuota impor daging sapi 2013 sebesar 80.000 ton.

Lalu, Suswono mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pada 22 Januari 2013 . Isinya, menurut dia, meminta agar tidak lagi dibuka wacana penambahan kuota impor daging sapi.

Menurut Suswono, permintaanya itu setelah daerah-daerah pemasok sapi menyanggupi untuk menyuplai sapi sesuai kebutuhan. Daerah tersebut diantaranya Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah.

"Sehingga angka 80.000 ton sudah cukup, tidak perlu ada tambahan kuota impor. Saya sudah tulis surat tidak perlu lagi bicara tambahan kuota meski ada kalangan yang mendesak tambahan kuota dengan alasan harga (daging sapi) melambung," kata Suswono di Gedung Kementan, Jakarta, Jumat ( 1/2/2013 ).

Suswono menambahkan, "Kalau sekarang ada kasus satu perusahaan yang berupaya tambahan impor, jadi aneh menurut saya. Kuota yang ada saja belum dijalankan."

Seperti diberitakan, Luthfi yang telah mengundurkan diri sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait pemberian rekomendasi kuota impor daging kepada Kementerian Pertanian. Luthfi diduga "menjual" otoritasnya untuk memengaruhi pihak-pihak yang memiliki kewenangan terkait kebijakan impor daging tersebut.

Luthfi dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, diduga menerima suap dari perusahaan impor daging, PT Indoguna Utama, dengan barang bukti senilai Rp 1 miliar. KPK juga menetapkan Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Abdi Arya Effendi sebagai tersangka pemberi suap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

    Whats New
    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

    Whats New
    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

    Work Smart
    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

    Whats New
    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

    Spend Smart
    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

    Whats New
    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

    Earn Smart
    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

    Whats New
    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

    Whats New
    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Whats New
    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

    Whats New
    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Spend Smart
    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Whats New
    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com