Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Melonjak, Rupiah Melemah

Kompas.com - 03/02/2013, 11:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan inflasi sepanjang Januari 2013 menyebabkan nilai tukar rupiah semakin tertekan. Inflasi melonjak sebesar 1,03 persen, berada di atas prediksi analis yang hanya tembus 0,85-0,93 persen. Secara tahunan, inflasi juga melonjak tipis dari 4,3 persen di Desember, tetapi mencapai 4,57 persen di Januari 2013 .

"Pergerakan nilai tukar rupiah melemah tipis setelah inflasi bulanan di atas estimasi analis," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (3/2/2013).

Menurut Reza, kenaikan inflasi yang sudah berada di level tersebut diyakini masih akan sesuai dengan target pemerintah, yaitu pada kisaran 4 persen dengan plus minus 1 persen. "Ini tidak akan menjadi ancaman bagi suku bunga acuan (BI Rate)," ujarnya.

Reza memprediksi bahwa para pelaku pasar menilai Bank Indonesia (BI) tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Ia menilai pelemahan rupiah kemarin disebabkan kekhawatiran terhadap ekonomi lokal dan ekonomi internasional. Untunglah pelemahan rupiah itu tidak berlangsung sama. Hal ini dipengaruhi data dari HSBC yang telah mendapat sentimen positif dari rilis data manufaktur dari China.

Sekadar informasi, pada Jumat (1/2/2013), rupiah diperdagangkan anjlok ke level Rp 9.700 per dollar AS. Di hari sebelumnya, rupiah hanya turun tipis dari semula Rp 9.698 per dollar AS. Dalam sepekan, nilai tukar rupiah merosot 3,1 persen, yaitu dari Rp 9.670 menjadi Rp 9.700 per dollar AS. Dengan kondisi tersebut, maka stok pangan harus disediakan secara matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com