Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Tanami Priok dengan Sukun

Kompas.com - 05/02/2013, 17:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan kantor PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang ada di Tanjung Priok agar ditanami pohon sukun. Hal ini akan mengubah kawasan ini, yang sebelumnya gersang.

Saat itu, Dahlan memberi perintah ke Direktur Utama KBN Sattar Taba untuk menanami kawasan KBN di Tanjung Priok dengan tanaman sukun. Perintah itu diberikan Dahlan saat menyetir mobil bersama Sattar Taba.

Sebagai tahap awal, Dahlan memerintah untuk menanami sukun sebanyak 5.000 pohon. Nantinya akan ditingkatkan secara bertahap hingga 15.000 pohon dengan total investasi Rp 2 miliar.

"KBN akan menjadi perusahaan pertama yang menanam sukun terbanyak di Indonesia," kata Dahlan dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com saat mengunjungi KBN di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (5/2/2013).

Menurut Dahlan, pihaknya menginginkan agar penanaman sukun di kawasan tersebut terus dilakukan bertahap setiap tahun. Nantinya, KBN bisa melakukan panen sukun hingga tiga kali dalam setahun.

Terkait direksi, Dahlan juga menunjuk Sattar agar memimpin KBN. Sebelumnya, Sattar ini merupakan direktur perusahaan besar dengan aset besar pula. "Saya berterima kasih kepada Sattar karena menjadi Dirut KBN. Ini bisa jadi model bagi Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan kecil ini bisa berkembang dan menjadi besar, maka harus ditangani oleh orang-orang yang pernah memimpin perusahaan besar," tambahnya.

Direktur Utama KBN Sattar Taba menjelaskan penanaman sukun di KBN ini akan menjadikan kawasan KBN menjadi sejuk dan teduh dari semula kawasan gersang. "Kami bangga bisa dipercaya BUMN untuk menanami sukun sehingga daerah yang biasanya gersang oleh pabrik-pabrik dan industri, nantinya akan menjadi hijau dan teduh," kata Sattar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com