Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu: Jangan Pikirkan "Hot Money"

Kompas.com - 06/02/2013, 14:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar meminta seluruh pemangku kepentingan untuk tidak selalu memikirkan aliran dana asing (hot money). Pihaknya meminta untuk fokus membenahi dalam negeri.

"Hot money ini memang membingungkan. Ini kan uangnya bergentayangan. Daripada pusing memikirkan itu, lebih baik fokus ke persoalan dan tantangan yang kita hadapi saat ini," kata Mahendra selepas membuka acara Fitch Ratings "Indonesia Beyond Investment Grade" di Hotel Mandarin, Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Menurut Mahendra, sebenarnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia ini sangat besar. Ini yang akan menjadi katalis bagi perekonomian domestik untuk terus tumbuh. Namun, Mahendra juga mengingatkan bahwa aliran dana asing ini hanya masuk sekilas karena perekonomian di regional dan global masih belum pulih.

Dengan demikian, investor asing banyak menanamkan investasinya di dalam negeri. Kondisi tersebut turut memengaruhi investor lokal yang ingin berinvestasi di dalam negeri. Jika investor asing hengkang, investor di dalam negeri ini juga turut menunda investasinya.

"Padahal tidak demikian, justru kita harus fokus investasi di dalam negeri. Namun, kita juga tidak menolak investasi asing, khususnya investasi asing langsung (foreign direct investment)," katanya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun 2011 masih terjadi aliran dana asing masuk (net inflow of foreign capital) sebesar Rp 25,67 triliun. Namun sepanjang 2012, dana asing tersebut melorot menjadi hanya Rp 15,44 triliun.

Dengan kondisi itu, hal tersebut  juga memengaruhi kondisi bursa di Tanah Air. Itu bisa terlihat dari porsi kepemilikan asing di dalam saham. Misalnya pada 2008, asing masih menggenggam 70 persen saham di perdagangan bursa Indonesia. Namun, porsinya terus menyusut menjadi 67 persen (2009) dan pada November 2012 tersisa 59 persen.

Di kapitalisasi pasar pun demikian. Nilai kapitalisasi pasar saham meningkat 15,69 persen sepanjang 2012 dari Rp 3.537,29 triliun menjadi Rp 4.092,23 triliun. Namun, porsi asing hanya menggenggam 36 persen dari kapitalisasi pasar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com