Yulius Pinjam Uang untuk ke Kompas Karier Fair

YOGYAKARTA,KOMPAS.com — Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Meski ungkapan ini tak selalu benar, itulah yang diungkapkan Yulius Agung (24) warga Magelang saat ditemui di depan gedung pusat kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM.

Pria yang dilahirkan di keluarga sederhana ini harus rela menempuh perjalanan selama 3 jam menggunakan motor untuk bisa sampai di lokasi Kompas Karier Fair. "Dari rumah, saya berangkat jam 07.00 WIB, jaga-jaga kalau dijalan ban bocor atau motor rusak," ujarnya, Rabu (6/2/2013).

Lulusan 2010 yang bercita-cita sebagai wartawan ini mengaku sudah 5 kali mengikuti job fair, tetapi sampai saat ini tak satu pun perusahaan yang memanggil. Sempat ia putus asa karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Beruntung ibundanya tak pernah berhenti memberi motivasi bahwa dengan doa dan usaha semuanya tidak akan sia-sia.

"Ibu yang selalu memberi motivasi saya untuk terus berusaha. Sempat tahun pertama setelah lulus, saya drop karena tidak kunjung mendapat pekerjaan, sedangkan teman-teman seusia saya di rumah sudah bekerja," ungkapnya.

Dengan bekal niat dan restu orang tua, Yulius datang ke Kompas Karier Fair 2013. Meski hanya membawa uang Rp 40.000 untuk dua hari di Jogja, itu tak menyurutkan niatnya untuk mencari pekerjaan.

"Saya sarapan dulu di rumah biar nanti tidak beli makan. Ya setidaknya bisa memotong ongkos makan. Yang penting saya sudah bisa sampai di sini dan memasukkan lamaran kerjaan," ungkapnya.

Kompas Karier Fair 2013 yang dilaksanakan selama 2 hari mau tidak mau membuatnya harus tinggal di Yogya sementara waktu. "Meski sekitar 3 jam perjalanan, ongkos pulang balik Magelang Jogja lebih besar. Uang Rp 40.000 saja saya pinjam teman, kasihan orang tua kalau harus minta lagi," ujarnya.

Untuk malam ini, rencananya Yulius akan menginap di kosan temannya yang ada di Jogja sambil menunggu panggilan pekerjaan. "Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Saya harus meraih cita-cita saya, siapa tahu di KKF 2013 ini saya bisa diterima," ujarnya.