Tiga Opsi Dahlan Perbaiki Listrik di Kalimantan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan masih bertanggung jawab terhadap kondisi listrik yang padam di Kalimantan Selatan. Ada tiga skenario yang bisa dilakukan untuk bisa membuat wilayah tersebut menyala kembali.

"Kuncinya ada di PLTU Asam 2, listrik milik perusahaan Aneka Tambang (Antam) dan listrik milik Adaro Energy," kata Dahlan dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Khusus untuk PLTU Asam 2, ada empat unit yang kini dioperasikan namun hanya dua unit yang bisa berfungsi yaitu unit 3 dan unit 4. Di dua unit terakhir tersebut sudah bisa menghasilkan listrik masing-masing 65 MW. Sementara listrik unit 1 masih berhenti untuk diperbaiki sekitar sebulan. Kemudian baru listrik di Unit 2 baru diperbaiki untuk menambah cadangan listrik yang ada.

"Sebenarnya dengan sudah adanya unit 3 dan unit 4 ini belum otomatis menyelsaikan krisis listrik di Kalimantan Selatan. Tapi harus disyukuri karena selesainya unit 3 dan unit 4 itu sudah ada kesempatan untuk bisa memperbaiki unit 1 dan unit 2 yang sudah lama tidak diperbaiki," tambahnya.

Solusi kedua yaitu adanya listrik di pabrik baja milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Batu Licin, Banjarmasin. Di pabrik tersebut ada kelebihan listrik sebesar 15 MW.

Solusi ketiga adalah PLN diminta untuk segera membeli listrik dari PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang kapasitasnya mencapai 2 x 30 MW. "Ini bisa untuk menambah kekuatan listrik di Kalimantan Selatan," tambahnya.

Saat Dahlan mengunjungi PLTU milik Adaro Energy, proyek listrik sudah hampir rampung. Diharapkan proyek ini akan selesai pada 2-3 bulan mendatang. Pihak Adaro Energy merasa tidak menggunakan listrik tersebut, sehingga selebihnya harus segera dibeli PLN.

Bila ketiga solusi tersebut bisa berjalan sesuai rencana, maka masalah listrik di Kalimantan Selatan akan selesai. Dahlan memperkirakan pasokan listrik itu semua bisa terjadi di enam bulan mendatang. Selepas pulang dari kunjungan kerja di Kalimantan Selatan, Dahlan akan langsung mengadakan pembicaraan dengan PLN untuk merealisasikan rencana tersebut.