Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Semen Baturaja Tidak Libatkan "Asing"

Kompas.com - 12/02/2013, 13:35 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dari PT Semen Baturaja Persero tidak akan melibatkan agen penjual asing. Sebab Dahlan ingin mengoptimalkan underwriter lokal.

"IPO Semen Baturaja tidak akan menggunakan selling agent asing," kata Dahlan di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Hingga saat ini, pemerintah masih menunjuk tiga perusahaan penjamin emisi (underwriter) perlat merah untuk menangani rencana IPO Semen Baturaja yaitu Bahana Sekuritas (lead underwriter) serta Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas.

Namun Dahlan tidak mau menjelaskan alasan mengapa enggan menggunakan underwriter asing dalam rencana IPO tersebut. Sebab, bercermin pada IPO PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), saham maskapai pelat merah tersebut sempat anjlok di hari perdana hingga beberapa waktu setelahnya.

Pihak DPR sendiri sudah menyetujui rencana IPO tersebut. Sebab, rencana IPO Semen Baturaja ini sempat ditolak karena belum ada persiapan dari perseroan. "Katanya dari pihak DPR sudah menyetujui, tapi saya belum baca suratnya. Ini memang sudah disetujui DPR," tambahnya.

Dahlan menilai bila Semen Baturaja tidak diizinkan dalam rencana IPO ini, maka perseroan akan mengalami perlambatan bisnis. Selain itu, sinyal dunia internasional terhadap bisnis IPO di dalam negeri khususnya dari BUMN akan menjadi kurang baik.

Sekadar catatan, Semen Baturaja berencana melepas 35 persen sahamnya, namun yang direstui hanya 20 persen saham. Rencananya, dari hasil IPO tersebut akan terkumpul dana hingga Rp 1,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com