Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Aman untuk Eksportir

Kompas.com - 13/02/2013, 13:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah saat ini dinilai masih aman bagi eksportir sehingga pelemahan nilai tukar tidak akan mengganggu bisnisnya. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih stabil sehingga mendorong nilai tukar rupiah tidak terlalu bergejolak.

"Rupiah saat ini masih stabil, masih cukup baik untuk eksportir. Ini tidak perlu ada yang direkayasa. Kondisi rupiah masih sesuai dengan fundamental," kata Hatta selepas rapat koordinasi tentang Peningkatan Investasi dan Ekspor di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut Hatta, kondisi gejolak nilai tukar rupiah ini merupakan wewenang dari Bank Indonesia (BI) untuk mengaturnya meski untuk menguatkan nilai tukar rupiah tersebut bank sentral harus menggelontorkan dollar AS lebih banyak ke pasar. "Ini adalah wewenang BI," tambahnya.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustomi di tempat yang sama menjelaskan, nilai tukar rupiah sampai saat ini juga masih aman. Selama ini, pihaknya tidak menganggap bahwa eksportir kesulitan dalam ekspor tersebut.

"Rupiah saat ini masih wajar, Rp 9.600 per dollar AS ini tidak masalah kok bagi mereka," kata Gusmardi.

Terkait adanya aturan non delivery forward (NDF) dari bank sentral, Gusmardi menganggap hal tersebut tidak akan berpengaruh signifikan, khususnya dalam pergerakan ekspor dalam negeri. "Itu tidak ada kaitannya. Itu kan secara internasional sudah dihitung," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com