Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Ternak Tidak Diperlukan?

Kompas.com - 19/02/2013, 16:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap, angkutan ternak khususnya sapi dan kerbau dinilai tidak diperlukan. Apalagi hal ini bertujuan untuk mengefisienkan impor daging.

"Kenapa harus membangun pelabuhan dan angkutan khusus ternak, mengapa tidak membangun Rumah Potong Hewan (RPH) saja. Ini tentu saja tidak akan membuat hewan stres. Lagipula, Anda tidak harus makan daging yang baru saja dipotong tadi pagi kan," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan BUMN di kantor Wisma Antara Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Dahlan menegaskan hingga saat ini pemerintah (Kementerian Perhubungan) belum menghubungi pihak Kementerian BUMN atas rencana ini. Namun Dahlan mengaku siap membantu apabila rencana tersebut jadi dilakukan.

Selama ini, Kementerian BUMN telah menunjuk PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang juga sekaligus akan membangun Rumah Potong Hewan (RPH). Untuk tahap awal, perseroan akan membangun RPH di kawasan Jati Tujuh Bogor.

Dengan pembangunan RPH ini, RNI berharap bisa melakukan impor sapi betina 5.000 ekor untuk pemerintah. Tujuan RNI masuk ke bisnis pembibitan sapi itu untuk mendukung program pemerintah melakukan swasembada daging dan menstabilkan harga daging di pasar.

Seperti diberitakan, Kementerian Perhubungan berencana mengembangkan angkutan laut ternak, khususnya sapi dan kerbau. Langkah ini dilakukan untuk mengefisienkan pengangkutan dan menjaga kualitas ternak.

Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menjelaskan, pemerintah akan menyediakan kapal khusus dan terminal khusus ternak sapi dan kerbau. Sebagai tahap awal, akan dibangun terminal khusus sapi pada semester II-2013.

"Dalam rapat kabinet selalu dibicarakan mengenai upaya membenahi pengangkutan sapi dari berbagai pulau. Ini untuk peningkatan ketahanan pangan Indonesia," kata Mangindaan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Menurut Mangindaan, kebijakan tersebut diambil saat pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Australia. Turut serta dalam rombongan tersebut adalah Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut Leon Muhammad, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti dan Direktur Utama Pelni Jussabela Sahea.

Saat itu, Mangindaan meninjau sistem pengangkutan ternak Australia di Darwin. Hal ini sebagai kunjungan awal Menteri Perhubungan di Australia dalam rangka menandatangani Air Service Agreement antara Indonesia dan Australia yang rencananya akan dilaksanakan hari Kamis, 7 Februari 2013 di Canberra.

Untuk pembangunan terminal sapi dan kerbau ini, pemerintah akan membangun di Lampung dan Sumba. "Dari dua pelabuhan ini, tercatat pengangkutan sapi terbanyak," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com