Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Pangestu Lawatan ke Pantai Gading Afrika

Kompas.com - 26/02/2013, 16:44 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu mengunjungi Abidjan, Pantai Gading pada 25 Februari 2013 untuk bertemu dengan Perdana Menteri Daniel Kablan Duncan, Menteri Perdagangan, Kerajinan dan Promosi UKM Jean-Louis Billon dan Menteri Integrasi Afrika Ally Coulibaly.

Dalam siaran pers, Selasa (26/2/2013), dijelaskan dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai perkembangan hubungan bilateral dan peran perdagangan dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, termasuk masa depan sistem perdagangan multilateral dibawah World Trade Organizations (WTO), yang masa jabatan Direktur Jenderalnya akan berakhir pada 31 Agustus 2013.

Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana positif ini , Pangestu menyampaikan penghargaannya atas kemajuan yang telah dicapai oleh Pantai Gading dalam 18 bulan terakhir, terutama terkait dengan komitmen negara tersebut untuk melakukan reformasi dan visinya untuk menjadi kekuatan ekonomi baru pada tahun 2020.

Mereka berbagi pandangan mengenai reformasi karena Indonesia juga telah mengalami proses serupa untuk menjadi kekuatan ekonomi baru seperti sekarang.

Selain itu, dibahas pula mengenai kemungkinan untuk meningkatkan hubungan bilateral terutama untuk sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.

Dilihat dari komoditas yang dihasilkan, Indonesia dan Pantai Gading bisa saling melengkapi, seperti produksi dan pengolahan minyak sawit dan kakao, dan kemungkinan dari sektor bisnis Indonesia untuk berperan di sektor manufaktur dan pembangunan infrastruktur, termasuk rencana membangun konektivitas antara Pantai Gading ke Nigeria.

Saat ini, Indonesia sudah berinvestasi dalam produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dan produksi pupuk. Total neraca perdagangan kedua negara bernilai hampir 130 juta dollar AS dan mengalami peningkatan yang signifikan pada 2012 .

Kedua belah pihak juga mengemukakan pentingnya untuk memiliki komitmen terhadap sistem perdagangan di tingkat global yang menjadi tujuan dibentuknya WTO, dan pentingnya meningkatkan perdagangan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Indonesia dan Republik Pantai Gading juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya memastikan bahwa ada kebutuhan dan kepentingan dari negara-negara berkembang agar terwakili pandangannya dalam organisasi seperti WTO.

Mereka juga saling mendukung untuk perundingan di bidang pertanian. Selain itu Pantai Gading juga tergabung menjadi anggota G-33 negara-negara berkembang di mana Indonesia menjadi koordinatornya.

Permasalahan paling penting yang dibahas dalam kelompok G-33 ini adalah memastikan bahwa dalam negosiasi di bidang pertanian ada perlindungan yang memadai untuk keamanan pangan.  

Dalam beberapa pekan terakhir, Mari Pangestu telah melakukan serangkai kegiatan yang berkaitan dengan pencalonannya sebagai Dirjen WTO.

Selain menyampaikan visi dan misinya pada kesempatan pertemuan General Council di Jenewa beberapa waktu lalu, Mari Pangestu juga telah bertemu dengan perwakilan WTO dari sejumlah negara dan mengunjungi beberapa kota seperti Washington DC, Beijing, Brussels, Paris, Berlin, Moskow dan Abu Dhabi.     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com