Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 49 Tahun, Honda Bangun Lagi Pabrik di Jepang

Kompas.com - 27/02/2013, 14:03 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Honda Motor Co pada Juli 2013 akan kembali membuka pabrik mobil di Jepang. Ini akan menjadi pabrik mobil pertama yang dibangun lagi oleh Honda setelah 49 tahun lalu. Pabrik baru akan dibangun di Yorii, dua jam perjalanan ke arah barat daya dari Tokyo.

"Pabrik baru ini merupakan bagian dari reorganisasi operasi domestik yang juga mencakup (pabrik lama di) Sayama," ujar pernyataan resmi Honda sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (27/2/2013). Pabrik baru ini akan dibangun dengan teknologi yang lebih efisien yang memungkinkan pabrik mengonsolidasikan produk mobil kompak, seperti Honda Fit, yang menjadi penyumbang penjualan terbesar Honda di Jepang.

Terakhir kali Honda membangun pabrik mobil di Jepang adalah pada 1964, tepatnya di Sayama. Pabrik terakhir itu dibangun saat Jepang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah olimpiade dan mengantisipasi lonjakan permintaan mobil, baik dari dalam negeri maupun tujuan ekspor. Namun, kejayaan industri mobil Jepang mandek pada 1990-an dan hampir tiga perempat dari 4 juta produk Honda dibuat di luar negeri.

Kepala riset JP Morgan Chase & Co di Tokyo Jesper Koll menilai, pembangunan pabrik mobil Honda di Yorii ini akan memberikan efek multiplier bagi Jepang. "Dan, (kembali) akan ada banyak pekerjaan," katanya. Jesper pun berpendapat, pelemahan nilai tukar yen terhadap dollar AS tak hanya persoalan kurs, tapi juga gelagat bakal bangkitnya kembali Jepang sebagai negara manufaktur.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com