Komoditas Tetap Kontributor Ekspor Terbesar

JAKARTA, KOMPAS.com — Director of Commercial Banking HSBC Indonesia Amanda Murphy menjelaskan, komoditas masih akan menjadi kontributor ekspor terbesar dari Indonesia meski saat ini harga komoditas dunia sedang mengalami penurunan.

"Komoditas seperti crude palm oil (CPO) dan karet akan menjadi ekspor tertinggi dari Indonesia. Komoditas ini akan mengontribusikan sekitar 20 persen dari total ekspor Indonesia hingga 2030," kata Amanda di kantor HSCB Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Selain dua komoditas tersebut, ekspor Indonesia akan didominasi seperti komoditas berupa bahan bakar minyak (21 persen), lemak hewani dan lemak nabati (11 persen), tekstil (10 persen), gas (8 persen), mesin (5 persen), transportasi (3 persen), serta peralatan IT (3 persen).

Amanda menegaskan, negara tujuan ekspor dari Indonesia ini, antara lain, India (19 persen), Korea (18 persen), China (17 persen), Vietnam (15 persen),  Arab Saudi (15 persen), Turki (15 persen), Malaysia (14 persen), Mesir (14 persen), Irlandia (13 persen), dan Brasil (12 persen).

Sementara dari sisi impor, Indonesia akan melakukan impor besar berupa mesin (30 persen), peralatan IT (8 persen), tekstil (8 persen), produk petroleum (7 persen), transportasi (7 persen), besi baja (5 persen), plastik (4 persen), mineral manufaktur (3 persen), dan ilmu pengetahuan (3 persen).

"Indonesia masih menjadi negara menarik baik investor sehingga peluang ekspor dan impornya juga masih besar," lanjutnya.