Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kelolaan Manager Investasi Asia Terus Bertambah

Kompas.com - 28/02/2013, 16:16 WIB
Anastasia Joice

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemeringkat Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan aset kelolaan para manager investasi akan bertambah tinggi beberapa tahun ke depan di negara-negara berkembang Asia yaitu China, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Perkembangan aset kelolaan di negara-negara tersebut akan lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea. Demikian keterangan dari Fitch di Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Kawasan Asia memiliki kelas menengah yang sangat besar dan terus bertambah. Penetrasi produk-produk yang dikelola secara profesional hanya 5 persen dari total aset finansial. Jumlah ini rendah dibandingkan dengan porsi dana kelolaan di negara-negara Barat. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan dana kelolaan sangat tinggi terjadi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tidak seperti berkembang negara lain di Asia, pertumbuhan aset kelolaan di China tidak terlalu baik. Pasar sahamnya selama lima tahun ini melemah terus, sementara pasar surat utang belum berkembang dengan baik.

Fitch yakin stabilisasi atau kenaikan pada pasar ekuitas dan inisiatif regulator untuk memperluas pangsa pasar modal akan membuat jurang itu akan menjadi semakin kecil dalam beberapa tahun ke depan.

"Asia Timur memberikan kesempatan bagi aset manager internasional bertumbuh, tetapi distribusi di kawasan tidak terlalu baik" ujar Aymeric Poizot, Direktur Pelaksana pada Fund and Asset Manager Fitch Rating Group. "Pengelolaan kekayaan lintas negara dan segmen institusi sangat kompetitif. Sementara pada segmen ritel, banyak bank besar yang mendominasi distribusi di beberapa negara sehingga segmen distribusi sangat kritikal," lanjutnya.

Biasanya, dana asing terdistribusi di Singapura, Hongkong, Korea dan Taiwan melalui private bank, wealth management atau penasihat keuangan. Sebagai pusat, Hongkong dan Singapura memiliki dana asing sebesar 2 triliun dollar AS. Sebagian besar dana ini merupakan milik Eropa. Sedangkan China dan Korea mendominasi pasar domestik. Negara berkembang Asia sudah menempati 15 persen dari dana kawasan dan terus bertumbuh dengan cepat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com