Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Data, Pekerjaan Baru Paling Diburu

Kompas.com - 05/03/2013, 12:35 WIB
Ida Setyorini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —  Setiap hari tersimpan banyak data, baik milik perorangan, perusahaan, lembaga swasta, maupun lembaga pemerintahan.

Namun, ketika mengambil data muncul kesulitan karena data yang tersimpan campur aduk dan tidak teratur. Selain itu, data yang berlimpah itu belum tentu dapat dianalisis untuk keperluan tertentu.

Untuk itu, perlu perangkat dan individu yang mampu menyusun data dan menganalisis sehingga data itu berguna. "Inilah pekerjaan yang sangat diperlukan sekarang dan masa depan," kata Adi Rusli, Country Manager EMC Indonesia di Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Menurut dia, kini data yang tersimpan di dunia berjumlah 7,6 Peta byte per hari. Prediksi untuk tahun 2020, data yang tersimpan mencapai 40 zeta byte per hari.

Satu zeta memiliki jumlah angka nol 21 digit. Sebagai ilustrasi, data yang tersimpan dalam satu kali penerbangan dari London ke New York adalah 600 tera byte.

"Jadi, ahli analisis data sangat diperlukan dalam kondisi yang sekarang ketika data terstruktur dan tidak terstruktur begitu banyak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com