Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BPS: Data Sapi Jangan Dilihat Gelondongan

Kompas.com - 08/03/2013, 13:57 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik telah melakukan sensus sapi secara lengkap pada tahun 2011. Mengacu sensus tersebut, diketahui secara lengkap struktur populasi sapi nasional, baik terkait jenis kelamin, umur, sebaran wilayah, maupun kepemilikan sapi yang berbasis nama dan alamat pemilik.

"Mengacu sensus sapi tahun 2011, populasi sapi nasional mencapai 14,83 juta ekor. Tetapi, harus diingat dalam menghitug neraca kebutuhan dan pasokan daging sapi, populasi sapi jangan dilihat gelondongan 14,83 juta ekor itu," kata Kepala BPS Suryamin, Jumat (8/3/2014) di Jakarta.

Menurut Suryamin, sebanyak 14,83 juta ekor sapi tersebut dimiliki oleh  5,73 juta unit rumah tangga. Adapun sapi yang dipelihara oleh badan usaha ada sekitar 190.000, yang tersebar di 233 perusahaan.

"Melihat komposisi itu, kepemilikan sapi oleh peternak rata-rata dua sampai tiga ekor, yang belum tentu juga dijual," katanya. Karena bagi mereka sapi merupakan hewan peliharaan, bukan untuk diperdagangkan.

BPS mempunyai data lengkap, bukan hanya jumlah dan jenis sapi di Indonesia, melainkan juga daftar nama pemilik dan alamatnya. "Kami punya data lengkapnya, by name, by address," katanya.

"Pendataan sapi itu dilakukan door to door, menanyakan langsung kepada pemilik sapi," katanya. Sensus itu dilaksanakan dua tahap. Pertama, dengan mengumpulkan informasi awal dari kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat yang sumber penghasilan utamanya dari pemelihara sapi dan kerbau.

Tahap kedua, petugas sensus mendatangi langsung seluruh rumah tangga, perusahaan berbadan hukum, pedagang, dan institusi lainnya yang teridentifikasi sebagai pemelihara sapi.

Sensus dilakukan pada satu titik waktu, yaitu 1 Juni 2011, untuk menghindari pencatatan ternak lebih dari satu kali karena mobilitas ternak cukup tinggi, baik karena berpindah wilayah maupun kepemilikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com