Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMI Ngotot Kepemilikan Saham di BRMS Tak Susut

Kompas.com - 19/03/2013, 10:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyanggah kepemilikan saham di PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyusut. Padahal, Biro Administrasi Efek Sinartama Gunita telah melaporkan untuk kedua kalinya mengenai perubahan kepemilikan saham BUMI di BRMS.

"Tidak ada perubahan, kami tetap memiliki 87,09 persen saham BRMS," tegas Dileep Srivastava, Direktur BUMI, Minggu (17/3/2013). Sikap keukeuh manajemen BUMI ini jelas berbeda dengan data Sinartama.

Septarina, Manajer Corporate Action Sinartama Gunita dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Kamis (14/3/2013) menyebutkan, telah terjadi perubahan kepemilikan saham di atas 5 persen dari modal disetor penuh BRMS. Yakni, BUMI memiliki 41,73% dan Long Haul Indonesia menggenggam 12,8 persen.

Laporan ini menegaskan keterbukaan informasi BAE Sinartama Gunita per 22 Februari 2013. Dalam laporan itu menyebutkan, BUMI hanya memiliki 11,55 miliar lembar saham setara 45,19 persen saham BRMS. Sementara, Long Haul memiliki 12,8 persen setara 3,27 miliar saham. Sehingga, total kepemilikan saham BRMS di atas 5 persen mencapai 57,99 persen.

Berdasarkan laporan keuangan BRMS per 30 Juni 2012. BUMI memiliki 22,27 miliar saham setara 87,09 persen dan sisanya 12,91 persen atau 3,3 miliar saham milik publik.

Nathaniel Rothschild, pemegang saham Bumi Plc ikut berkomentar soal penurunan saham BUMI di BRMS itu. "Pengumuman ini hanya menunjukkan apa yang sudah kami ketahui bahwa ada sejumlah besar aset telah keluar dari BRMS," ujar dia kepada KONTAN, Senin (18/3/2013).

Penelusuran KONTAN memperlihatkan kepemilikan BUMI pada BRMS terus menyusut sejak Agustus 2012. Pada 16 Agustus 2012, kepemilikan BUMI pada BRMS menjadi 74,04 persen dan beberapa kali berubah.

Kemudian, dari laporan registrasi bulan kepemilikan saham BRMS per 30 September 2012, BUMI memiliki 60,9 persen saham BRMS dan Long Haul menggenggam 14,83 persen saham BRMS.

Masalahnya, perubahan komposisi pemegang saham itu tidak tersaji dalam laporan keuangan per 30 September 2012 BRMS. Susunan pemegang saham BRMS masih dikuasai BUMI 87,09 persen dengan kepemilikan masyarakat sebanyak 12,91 persen.

Nat sebelumnya mengungkapkan, menyusut saham BUMI di BRMS akibat aksi gadai saham alias repurchase agreement (repo). Transaksi repo melibatkan BUMI, Long Haul Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas. Pada 26 Agustus 2012, BUMI mentrasfer 2,4 miliar saham BRMS senilai  126 juta dollar AS pada Long Haul Indonesia. Saham itu jadi jaminan pinjaman 45 juta dollar AS dari Sinarmas Sekuritas. Pinjaman tersebut memiliki tenor enam bulan dengan bunga 21 persen plus biaya tambahan 3 persen. (Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com