Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tunggu BNI soal Akuisisi Bahana

Kompas.com - 19/03/2013, 14:54 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih menunggu hasil kajian dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) soal rencananya mengakuisisi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Ini terkait opsi-opsi dari BNI untuk mengakuisisi BPUI.

Deputi bidang Jasa dan Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pihaknya belum menerima surat kajian BNI atas rencana akuisisi BPUI. Padahal pemerintah ingin hasil kajian tersebut dipercepat, khususnya opsi-opsi untuk mengakuisisi BPUI.

"Kami juga masih menunggu proses dari Dewan Komisaris BNI soal opsi-opsi akuisisi BPUI ini. BNI ini jadi atau tidak mengambil BPUI. Rencananya sore ini saya akan ketemu dengan Dewan Komisaris BNI," kata Gatot saat ditemui di kantor PLN Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Gatot menjelaskan, pihaknya sudah memberikan surat kepada BNI sejak 30 November 2012 lalu. Isi suratnya adalah melakukan kajian opsi akuisisi BPUI.

Sekadar informasi, BNI memang berencana membeli BPUI (holding Bahana Sekuritas) sekaligus utang-utangnya. Opsi lainnya, hanya membeli Bahana Sekuritas beserta utang-utangnya. Saat ini, utang BPUI berupa rekening dana investasi (RDI) sebesar Rp 1,2 triliun kepada pemerintah sudah dihapusbukukan oleh Kementerian Keuangan.

"Ini hanya perlu menunggu Peraturan Pemerintah (PP) saja. Sehingga BNI sudah tidak perlu membeli BPUI atau Bahana Sekuritas dengan utang yang ada," tambahnya.

Dengan kondisi seperti ini, valuasi saham BPUI maupun Bahana Sekuritas akan naik. Sebab, pemerintah sudah menghapus utang berupa RDI tersebut.

Kini, pemerintah akan menunggu hasil kajian dari BNI soal opsi-opsi membeli BPUI ini, apakah masih ingin menggunakan dana obligasi rekap, membeli BPUI, membeli Bahana Sekuritas saja hingga rencana meleburkan BNI Sekuritas dan Bahana Sekuritas. Termasuk soal rencana melepas saham negara di BPUI tersebut.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo masih enggan menjelaskan hasil kajian yang dilakukannya selama ini. Namun sampai saat ini, pihaknya bersikukuh untuk membeli BPUI dengan dana obligasi rekap yang ditaruhnya di pemerintah.

"Kami masih mengkaji soal rencana opsi-opsi mengakuisisi BNI," kata Gatot Suwondo.

BNI berharap akuisisi BPUI bisa terlaksana di tahun ini. Keinginan BNI untuk bisa mengakuisisi BPUI ini karena perseroan ingin menggalakkan pasar modal di masa depan. Harapannya bisa memperoleh keuntungan karena pasar modal saat ini memang cukup memberikan keuntungan yang signifikan.

Sekadar catatan, BPUI memiliki program internal quantum leap sejak 2009 untuk menggenjot performa, melalui terobosan produk, layanan maupun perluasan pasar anak usaha BPUI. Yakni, Bahana Securities, Bahana Artha Ventura, Bahana TCW Investment Management, dan Graha Niaga Tatautama.

Unit bisnis BPUI dengan BNI bisa saling melengkapi. Misalnya, Bahana Artha Ventura yang berkutat di segmen mikro akan melengkapi penetrasi kredit BNI. Bahana Securities yang kuat di segmen investment banking akan saling melengkapi dengan BNI Securities yang kuat di segmen ritel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com