Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jual Listrik PLTS Akan Ditetapkan

Kompas.com - 22/03/2013, 20:08 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan segera menetapkan tarif khusus (feed in tariff) listrik, yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dalam dua pekan ke depan.

Dengan adanya tarif khusus itu, pengembangan tenaga surya untuk pembangkit listrik diharapkan bisa dipercepat dan mampu menggairahkan minat para investor.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Jumat (22/3/2013), di Jakarta.

Menurut Rida, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan Peraturan Menteri ESDM yang mengatur mengenai feed in tariff (tarif yang ditetapkan pemerintah) pembangkit tenaga surya.

"Kami menargetkan, Peraturan Menteri ESDM itu akan terbit paling lambat dua minggu lagi," kata Rida.

Dalam peraturan menteri itu, akan ditetapkan tarif khusus bagi listrik berbasis tenaga surya itu maksimal 25 sen dollar AS atau setara Rp 2.500 per kWh. Jika komponen lokal pada proyek PLTS itu 40 persen atau lebih, harga jual listrik bisa naik jadi 30 sen dollar AS.

Angka ini lebih rendah dibandingkan biaya penyediaan listrik jika memakai PLTD yang mencapai Rp 4.000 per kWh. Setelah aturan menteri itu terbit, maka pemerintah akan melelang pembangunan PLTS untuk menggantikan peran pembangkit listrik tenaga diesel. Lelang itu dijadwalkan dilaksanakan pada April nanti, dan lama pembangunan proyek sekitar enam bulan.  

"Jadi kami menargetkan kuota itu akan terpenuhi pada akhir tahun ini. Jadi peran PLTD akan digantikan dengan PLTS yang masuk jaringan, tidak memakai baterai, hanya beroperasi pada siang hari," ujarnya.

Sejauh ini sudah ada sejumlah calon investor yang berminat ikut lelang proyek itu. Nantinya pengembang yang menang tender wajib menyediakan lahan, membangun PLTS, dan menghubungkan pembangkit itu ke jaringan PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com