Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Investor Insititusi Dunia Miliki Saham Matahari

Kompas.com - 25/03/2013, 15:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akhirnya membuka informasi tentang akuisisi 40 persen sahamnya yang dimiliki oleh PT Multipolar Tbk (MLPL) dan Asia Color Company Limited (ACC). LPPF berhasil menggaet 222 investor dalam penawaran di harga Rp 10.850 per saham itu.

LPPF menyampaikan info seputar private placement itu dalam keterbukaan informasi kepada otoritas bursa hari ini (25/3/2013). Dengan begitu, BEI pun mencabut suspensi saham LPPF sejak awal perdagangan sesi II tadi.

LPPF mengungkapkan, sejumlah saham senilai Rp 4,2 triliun akan dibeli oleh 15 investor cornerstone atau investor institusi terkemuka. Mereka antara lain PT Schroeders Indonesia, Capital Group, Fidelity, dan Blackrock.

Lantas, LPPF mengalokasikan sisanya, senilai Rp 10,2 triliun, kepada investor lainnya yang ikut dalam masa bookbuilding.

"Dari seluruh investor yang berpartisipasi, tidak terdapat hubungan afiliasi antara perseroan dan para investor," ujar LPPF.

Komposisi saham

Sebelum penjualan saham itu digelar, ACC mengantongi 73,25 persen saham atau 2.137 juta saham LPPF. MLPL memiliki 24,9 persen saham atau 726,56 juta saham. Sedangkan publik memiliki 1,85 persen saham.

Kini, pasca penjualan, ACC akan memiliki 37,7 persen saham dan MLPL 20,5 persen saham. Sedang saham yang beredar di masyarakat termasuk pemegang saham baru akan melejit mencapai 41,8 persen saham LPPF.

Sesudah penjualan ini rampung, UBS Securities Indonesia akan melakukan stabilisasi atau memfasilitasi perdagangan saham LPPF di pasar.

Jadi, apabila nanti harga saham di pasar berjalan baik, maka UBS AG cabang Singapura bakal menjalankan opsi penjatahan lebih untuk memungkinkan stabilisasi harga. ACC akan melepas tambahan saham 6 persen dari jumlah saham yang ditawarkan.

Jika itu dilakukan, kepemilikan ACC di LPPF berkurang lagi menjadi 31,7 persen. Sementara saham publik bertambah menjadi 47,85 persen. (Rika Theo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com