Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dyandra Sukses, Kompas Gramedia Kaji IPO Usaha Lain

Kompas.com - 26/03/2013, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anak usaha Grup Kompas Gramedia, PT Dyandra Media International Tbk, memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/3/2013). Harga pembukaan emiten berkode saham DYAN ini Rp 405 melejit 15,7 persen dari harga initial public offering (IPO) di Rp 350.

DYAN sempat diperdagangkan di level tertinggi Rp 500. DYAN ditutup di harga Rp 385, naik 10 persen dari harga IPO. Saham DYAN masih menduduki posisi 10 pemberi untung terbesar (top gainers) di perdagangan kemarin.

Emiten ketujuh yang menggelar IPO tahun ini tersebut memiliki kapitalisasi pasar Rp 1,49 triliun. Dyandra menjadi emiten ke-467 yang tercatat di BEI. Sebelumnya, IPO DYAN kelebihan permintaan (oversubscribed) 40,6 kali. Mayoritas investor yang menyerap saham emiten di bawah kelompok usaha Kompas Gramedia ini investor institusi jangka panjang.

Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo berharap, DYAN akan lebih mudah mengembangkan lini bisnisnya, termasuk ekspansi anorganik, seusai IPO. "Akuisisi perusahaan baru supaya bisa melompat lebih jauh memperkuat hotel dan konvensinya," ujar Presiden Komisaris DYAN itu, kemarin.

Direktur Operasional DYAN Danny Budiharto menargetkan, enam hotel beroperasi tahun ini. Hingga tahun 2015, DYAN menargetkan memiliki 21 hotel.

Grup Kompas juga berencana melepas saham anak usaha di luar bisnis media, yakni Toko Buku Gramedia. Menurut Agung, IPO Toko Buku Gramedia berlangsung tahun depan. "Kami belum mau buru-buru karena perlu membereskan model bisnisnya," ujar dia.

Agung pernah mengatakan, Toko Buku Gramedia akan digabungkan dengan unit usaha lain, yaitu divisi penerbit. Gabungan usaha ini yang akan ditawarkan ke publik. Perseroan ini berharap bisa melepas 20 persen saham ke publik dengan nilai Rp 1 triliun.

Kompas Gramedia juga akan memisahkan lini bisnis media dan nonmedia. Lini bisnis nonmedia akan didorong go public.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, karena belum ada pembanding, investor akan melihat bahwa prospek fundamental emiten ini kebal krisis ekonomi global. Saham yang cocok bagi investor jangka panjang. (Narita Indrastiti/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com