Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Pengusaha Kembali ke Tripartit

Kompas.com - 08/04/2013, 15:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar kalangan pengusaha kembali ke dalam Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional untuk berbicara dengan buruh dan pemerintah. Presiden berharap pertemuan Tripartit itu sudah dilakukan sebelum hari buruh pada 1 Mei.

Hal itu dikatakan Presiden SBY ketika membuka musyawarah nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ke IX di Jakarta, Senin (8/4/2013). Ikut hadir para menteri dan duta besar negara sahabat.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua Apindo Sofjan Wanandi menyinggung sikap Apindo yang keluar dari Tripartit sejak 5 bulan lalu. Hal ini dilakukan setelah Apindo menilai pemerintah mengabaikan masukan unsur pengusaha terkait kebijakan pengupahan dan regulasi tenaga alih daya.

"Saya minta Pak Sofjan, sebelum 1 Mei bertemulah kembali. Para menteri lakukan fasilitasi Tripartit agar bisa bergerak kembali, baik untuk buruh, baik untuk perusahaan, baik untuk negara," kata Presiden.

Presiden juga berharap masalah buruh tidak dibawa ke ranah politik. "Saya ingatkan politisi, kolega-kolega saya, janganlah mendorong sesuatu yang bisa jadi bom waktu. Harus rasional, jernih. Populis membabi buta itu tidak baik. Keberpihakan kepada kaum lemah, iya. Tapi harus dengan cara cerdas," ucap dia.

Presiden berpendapat, upah buruh yang terlalu rendah tentu tidak adil. Apalagi jika buruh melihat bisnisnya tumbuh dengan baik. Namun, kata dia, kenaikan upah buruh harus berada dalam batas kemampuan perusahaan untuk menghindari kebangkrutan. Jika bangkrut, maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang akhirnya membuat pekerja menderita.

"Yang benar-benar tidak mampu, UKM, atau perusahaan yang sangat padat tenaga kerja, carikan solusinya. Para menteri bicara baik-baik bagaimana membantu mencari solusi," kata Presiden.

Presiden menambahkan, jika kesejahteraan pekerja sudah ditingkatkan, para buruh juga harus memiliki produktivitas tinggi, disiplin, dan tidak melakukan langkah yang kontra produktif. "Kalau hal itu dijaga dengan baik, pasti ada solusi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com