Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Berkembang di Asia Tumbuh 6,6 Persen

Kompas.com - 09/04/2013, 14:20 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dalam laporan utamanya, memprediksi, pertumbuhan produk domestik bruto di kawasan berkembang di Asia akan mencapai 6,6 persen pada 2013.

Pertumbuhan negara-negara berkembang di kawasan ini didorong meningkatnya konsumsi swasta, dan menguatnya perdagangan antar kawasan.

Menurut Country Director ADB untuk Indonesia Jon D Lindborg, Selasa (9/4/2013) di Jakarta, dalam peluncuran publikasi tahunan utama ADB, pertumbuhan PDB di negara-negara berkembang di Asia diperkirakan akan mencapai 6,6 persen pada 2013. Sebelumnya pada tahun 2012, kawasan itu tumbuh 6,1 persen.

"Ekonomi China kembali membaik, dan momentum kuat di Asia tenggara memacu pertumbuhan kawasan, setelah sebelumnya tumbuh lebih rendah di 2012," kata kepala Ekonom ADB, Changyong Rhee, dalam siaran persnya dari Hongkong.

Pembelanjaan domestik, khususnya konsumsi adalah pendorong utama pemulihan ekonomi itu, dan hal itu merupakan perubahan positif dari ketergantungan terhadap ekonomi maju. Meski demikian, laporan ini mengingatkan adanya risiko politik terkait ketidakpastian pada plafon utang Amerika Serikat, krisis di zona Eropa yang berkepanjangan, serta ketegangan perbatasan beberapa negara di Asia yang terus memanas, yang dapat memengaruhi proyeksi ekonomi jangka pendek.

Untuk itu posisi fiskal yang baik di kawasan itu harus terus dijaga, dengan memperbaiki efisiensi pendapatan, tata kelola pemerintahan dan isu-isu struktural jangka panjang lainnya.

Laporan ini juga memproyeksikan, menguatnya aktivitas ekonomi akan menyebabkan kenaikan pada harga dengan inflasi diprediksi meningkat dari 3,7 persen pada 2012 menjadi 4 persen pada 2013 dan 4,2 persen pada 2014.

Meskipun masih berada dalam tahap wajar, pertumbuhan ini patut diawasi terus-menerus khususnya karena arus modal masuk yang demikian kuat berpotensi memicu "market bubble" pada aset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com