Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Setoran Pajak, Pemerintah Incar Perusahaan Menengah

Kompas.com - 12/04/2013, 16:27 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo berupaya meningkatkan setoran pajak yang saat ini belum mencapai target pemerintah. Salah satu caranya adalah menggenjot setoran pajak dari perusahaan skala menengah (Pph Badan).

Saat ini, sebut Agus, rasio setoran pajak terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih sekitar 12 persen. Sementara menurut Organization for Economic cooperation and Development (OECD), rasio pajak Indonesia masih 16 persen.

"Sedangkan potensi (tax ratio) untuk bisa mencapai 20 persen itu sangat mungkin karena saat ini badan usaha yang membayar pajak itu kan mungkin baru 14 persen yang membayar pajak," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Dengan menggenjot wajib pajak dari perusahaan skala menengah, Agus yakin penerimaan pajak akan meningkat. Saat ini, masih banyak perusahaan skala menengah yang enggan membayarkan pajaknya. Sehingga penerimaan pajak belum mencapai target.

Tahun ini, Direktorat Jenderal Pajak berinisiatif untuk mengenakan pajak pada usaha skala menengah. Nantinya perusahaan tersebut tidak perlu mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak yang kompleks. "Tapi kita ubah menjadi mereka membayar pajak atas dasar omzetnya. Dan omzetnya itu kita minta dikalikan 1 persen. Itu adalah pajak penghasilan yang mereka harus bayar," tambahnya.

Saat ini kebijakan tersebut masih digodok oleh Direktorat Jenderal Pajak. Di tahun 2013 ini, setoran penerimaan pajak sebesar Rp 1.193 triliun, naik 21,7 persen dibanding realisasi penerimaan pajak di 2012  sebesar Rp 980,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com