Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok Sebuku Mulai Berproduksi Oktober 2013

Kompas.com - 15/04/2013, 14:14 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Lapangan Ruby, Blok Sebuku dengan operator Pearl Oil (Sebuku) Ltd direncanakan mulai memproduksi gas bumi sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada Oktober 2013. Seluruh hasil produksi dari lapangan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.

"Saat ini proses pengembangan proyek sudah lebih dari 83 persen," kata Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Rudianto Rimbono, Senin (15/4/2013) di Jakarta.

Rudianto menjelaskan, salah satu tahap lanjut yang telah dicapai adalah, terlaksananya loadout Wellhead Platform (WHP) Jacket yang dilakukan di yard kontraktor di Batam ke barge PT Saipem Indonesia pada pertengahan Maret lalu. Pekerjaan ini lebih cepat dari yang direncanakan.

Tahap selanjutnya, saat ini tengah dilakukan loadout Process and Quarters Platform (PQP) Jacket. "Selanjutnya instalasi akan dilakukan di Lapangan Ruby," katanya.

Lapangan Ruby dirancang untuk memproduksi gas sekitar 214 miliar kaki kubik (BCF) selama 10 tahun. Laju produksi tertinggi hingga 100 MMSCFD akan berlangsung selama empat tahun. Produksi berasal dari enam sumur pengembangan dari Formasi Berai.

Konsep pengambangan lapangan adalah pembangunan sistem proses terintegrasi yang terdiri dari enam slot WHP yang terhubung dengan jembatan ke PQP yang terletak di laut dengan kedalaman 60 meter. Gas dan kondensat yang sudah diproses untuk memenuhi spesifikasi penjualan dikirim melalui pipa diameter 14 inci sepanjang 312 km ke Terminal Senipah, Kutai Kartenegara, Kalimantan Timur, yang dioperasikan Total E&P Indonesie. Gas kemudian disalurkan ke PT Pupuk Kaltim melalui jalur pipa sIstem gas Kaltim.

"Seluruh gas Lapangan Ruby diperuntukkan untuk kebutuhan domestik, yakni pabrik pupuk untuk mendukung ketahanan pangan," kata Rudianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com