Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga BBM Mengirit Rp 25 T-Rp 30 T

Kompas.com - 15/04/2013, 15:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana memberlakukan dua harga yang berbeda untuk BBM bersubsidi bagi angkutan umum dan untuk kendaraan pribadi berpelat hitam.

Pengamat Ekonomi Universitas Atmajaya A.Prasetyantoko menuturkan langkah pemerintah untuk melakukan pengendalian BBM bersubsidi dengan memberlakukan dua harga BBM bersubsidi tidak akan berdampak maksimal terhadap penghematan subsidi BBM.

Dalam hitungannya, "Potensi penghematan dengan pembatasan sekitar Rp 25 triliun - Rp 30 triliun," ujarnya Senin (15/4/2013).

Tidak maksimal karena ada risiko kebocoran yang harus ditanggung pemerintah. Menurut Prasetyantoko kenaikan harga BBM justru lebih efektif untuk bisa menghemat konsumsi BBM  bersubsidi.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menuturkan pemerintah saat ini sedang melakukan pendalaman format  pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. Nantinya, pemerintah akan mengurangi subsidi BBM bagi masyarakat yang tidak berhak mendapatkannya. Sedangkan bagi masyarakat miskin, pemerintah tetap akan memberikan subsidi secara penuh.

Namun, Agus masih enggan membeberkan secara rinci berapa besar pengurangan subsidi BBM bagi masyarakat yang tidak berhak. "Nanti kalau kebijakannya sudah matang dan sudah siap baru bisa diumumkan," katanya Senin (15/4/2013).

Agus berharap, pemerintah bisa mengumumkan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi secepatnya.  Sebab subsidi BBM merupakan hal yang perlu segera disikapi. 

Prasetyantoko juga bilang, pemerintah harus segera memutuskan kebijakan BBM bersubsidi pada semester I tahun ini. Menurutnya, bulan April - Mei merupakan kesempatan bagi pemerintah karena saat ini inflasi sedang melandai. "Nanti kalau sudah Juni, inflasi naik lagi," jelasnya.

Kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tampaknya akan menjadi pilihan pemerintah ketimbang kebijakan kenaikan harga. Sebab, jika pemerintah menaikkan harga BBM, maka perlu ada kompensasi bagi masyarakat melalui skema bantuan langsung tunai (BTL). Padahal, Agus bilang dalam APBN 2013 pemerintah tidak mengalokasikan anggaran BLT.

Nah, "Kalau ada pemikiran untuk membuat BLT pasti harus melalui proses APBNP. Padahal, saat ini APBNP saja belum diajukan karena kita masih mengkaji evaluasi kuartal I 2013," jelas Agus. (Herlina KD/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com