Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Pemerintah Tak Akan Beri BLT

Kompas.com - 17/04/2013, 17:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berencana akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdidi untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Diperkirakan, harga dinaikkan menjadi Rp 6.500 per liter, sedangkan untuk kalangan tidak mampu tetap di harga Rp 4.500 per liter.

Apa kompensasi bagi masyarakat yang terkena imbas jika kebijakan itu diterapkan? Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memastikan tidak akan ada kompensasi berupa uang tunai untuk masyarakat miskin seperti bantuan langsung tunai (BLT).

"Tidak ada BLT-BLT-an," kata Hatta sesuai rapat terbatas membahas BBM di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Hatta mengatakan, dengan kebijakan itu, seharusnya tidak ada kenaikan tarif transportasi. Pasalnya, kendaraan pelat kuning tetap menggunakan BBM dengan subsidi penuh atau di harga Rp 4.500 per liter.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, program BLT tak kembali diambil lantaran harus dibahas terlebih dulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Ia mengatakan, dikhawatirkan pembahasan nantinya akan lama dan menuai kritik dari para anggota dewan.

Untuk itu, tambah Jero, anggaran hasil penghematan subsidi BBM akan dialihkan ke program yang sudah ada. Ia memberi contoh penambahan anggaran untuk beras miskin dan beasiswa untuk rakyat miskin.

"Kira-kira ke situ arahnya nanti. Kita mencari pola-pola yang bisa dilakukan untuk melindungi yang miskin sehingga ketika mereka merasa BBM naik, ada efek inflasi, tapi diperhatikan oleh pemerintah. Ini yang kita siapkan," pungkas Jero.

Seperti diberitakan, berbagai pihak, terutama parpol oposisi, menolak jika pemerintah kembali menerapkan program seperti BLT. Pasalnya, program yang pernah diterapkan pada periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai hanya menguntungkan parpol pemerintah di pemilu. Selain itu, BLT dinilai hanya mampu membuat rakyat miskin bertahan sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com