Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan: Menghadapi Masyarakat ASEAN, Jangan Cengeng!

Kompas.com - 18/04/2013, 18:10 WIB
Dedi Muhtadi

Penulis

BANDUNG,KOMPAS.com - Menghadapi ASEAN Community, terutama perdagangan bebas yang akan dimulai 1 Januari 2016, para pelaku usaha khususnya sektor pertanian jangan cengeng. Pemerintah tidak bisa lagi melakukan tata niaga seperti melakukan proteksi sebab keluar masuk produk di kawasan ASEAN merupakan hal yang sah.

 

Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat menutup Workshop Nasional Kesiapan Sektor Pertanian menghadapi AEAN Economic Community (AEC) 2015, Kamis (18/4/2013) di Bandung. Selama ini bangsa Indonesia seringkali berorientasi ke dalam (inward looking) dan sedikit keluar (outward looking).

 

Kondisi seperti itu, ujar Wamentan, menumbuhkan perilaku cengeng. Sedikit-sedikit minta proteksi atau melakukan pembendungan terhadap produk luar. Ironisnya, pemerintah pun melayaninya, padahal kebijakan itu sama sekali tidak mendidik. Sebab yang terjadi kemudian produk dalam negeri tidak kompetitif sehingga produk-produk luar membanjiri pasar dalam negeri.

 

Memang dari sisi volume, komoditas di Indonesia cukup banyak, seperti halnya beras dan buah lokal, karena konsumennya juga melimpah. Namun untuk mencari kualitas yang sesuai dengan standar inernasional justru langka.

 

Karena itu sikap-sikap tidak mendidik seperti itu dalam era perdagangan bebas tidak bisa lagi dilakukan. Kebijakan yang dilakukan harus bisa memotivasi pelaku usaha sehinga produknya bisa bertarung di pasar internasional.

 

Malah dengan otonomi daerah, pemerintah pusat mempersilahkan pemda-pemda melakukan upaya mencari peluang di luar negeri. Pemda diperintahkan melakukan hubungan dagang atau melakukan kunjungan langsung ke luar negeri.

 

"Kita harus siap dengan positive thinking melalui prinsip satu komunitas tetapi banyak peluang," ujarnya. Dengan terbentuknya masyarakat ASEAN akan memunculkan pula beragam pertemanan dan memperluas jaringan. Bangsa Indonesia harus melihat peluang ini melalui prinsip banyak teman dan tidak punya musuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com