Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Rakyat Butuh Alasan Sederhana

Kompas.com - 18/04/2013, 19:35 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rakyat sesungguhnya membutuhkan alasan yang sederhana atas rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Tidak semua rakyat mengerti kalau diberikan penjelasan menyangkut jebloknya ketahanan fiskal.

"Mengapa 20 persen anggaran negara dihabiskan untuk subsidi BBM? Di situlah letaknya, kita harus membantu pemerintah untuk jangan ragu-ragu membawa sumber daya alam yang terbatas ini demi kebutuhan yang lebih baik di negeri ini. Sebenarnya, cara penjelasannya saja yang diperlukan untuk membuat rakyat memahami kenaikan BBM," ujar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, di Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Tahun 2005, pemerintah menaikkan BBM subsidi sebanyak dua kali dengan total 160 persen. Kenaikan tersebut tidak direspons dengan demonstrasi. Saat ini, BBM subsidi hendak dinaikkan 30 persen saja demontrasi mulai bermunculan.

"Sungguh ironis. Dinaikkan 160 persen, tidak diprotes. Sekarang ini, hendak dinaikkan 30 persen saja langsung diprotes. Apa perbedaannya? Sesungguhnya hanya cara pemimpin menjelaskannya kepada rakyat," ujar Kalla.

Kalla menjelaskan, tahun 2005, dirinya menjelaskan ada uang negara begitu banyak. Lalu, uang ini dipergunakan untuk menyubsidi orang kaya. Lalu, diusulkanlah uang itu untuk digunakan memperbaiki jalan, rumah sakit, pertanian, dan sebagainya. Tentu, rakyat akan memilih perbaikan-perbaikan yang menyangkut hidup orang banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Whats New
    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Whats New
    Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Whats New
    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    Whats New
    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Whats New
    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Whats New
    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Whats New
    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Rilis
    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Whats New
    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Whats New
    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    Whats New
    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Whats New
    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Whats New
    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Whats New
    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com