Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Air Meraih Rute Baru Penerbangan Perintis

Kompas.com - 24/04/2013, 13:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) baru saja memenangi tender untuk rute perintis dari Banda Aceh, Meulaboh, Tapak Tuan, dan Kutacane.

Susi Pudjiastuti, Presiden Direktur Susi Air, menyatakan rute baru ini melengkapi rute yang diperoleh sebelumnya di Lampung. Pada medio Januari 2013, maskapai ini sudah melayani penerbangan perintis dari Bandara Radin Inten II Bandar Lampung menuju Bandara Seray di Krui, Lampung Barat. Di rute ini, Susi Air memakai pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 kursi.

Sebagai pemenang tender, Susi Air kini mendapat subsidi dan melayani penerbangan rute perintis dari Banda Aceh dan Lampung. Susi Air telah menginvestasikan dana Rp 300 miliar di tahun ini untuk menambah 10 unit hingga 15 unit pesawat. "Kami berharap bisa menerbangi seluruh pulau di Indonesia," ungkap Susi, Selasa (23/4/2013).

Penambahan pesawat itu semakin menegaskan Susi Air sebagai maskapai pengumpan (feeder) dengan rute antarkota atau antarkabupaten. Manajemen Susi Air menyatakan penambahan 10 unit hingga 15 unit pesawat tak hanya untuk tahun ini, tetapi rutin setiap tahun. Armada Susi Air terdiri dari pesawat Grand Caravan, Porter, Helikopter, dan Avante, yang umumnya berkapasitas 12 kursi.

Susi Air menguasai pangsa pasar 10 persen-15 persen dari pasar penerbangan perintis di Tanah Air dengan mengoperasikan 47 unit pesawat kecil berkapasitas di bawah 20 orang. (Ragil Nugroho/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com