Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Emas Hitam ke Lepas Pantai

Kompas.com - 25/04/2013, 07:58 WIB

KOMPAS.com  - Langit tampak biru di perairan sekitar Pulau Madura, Jawa Timur. Matahari dari arah timur memancarkan sinar keperakan yang memantul dari permukaan laut. Dari kejauhan, sejumlah kapal melaju perlahan, membelah ombak yang tenang berbaris menuju garis pantai.

Di tengah laut, sejumlah petugas sibuk mengoperasikan rig untuk mengebor sumur minyak dengan kedalaman hingga puluhan meter di Blok West Madura Offshore. Beberapa kilometer dari lokasi rig itu, beberapa petugas lain berseragam celana terusan warna oranye memeriksa kondisi peralatan di anjungan minyak lepas pantai.

Untuk berpindah dari satu fasilitas pengeboran ke tempat lain, mereka menumpang kapal motor. Begitu tiba di lokasi yang dituju, para pekerja naik ke basket ukuran besar, lalu diangkat dengan menggunakan ekskavator ke atas anjungan yang memiliki ketinggian hingga belasan meter. Ada juga yang berpindah dari kapal ke fasilitas operasi dengan berayun memakai tali.

Di blok itu juga terdapat fasilitas terapung penampung hasil produksi minyak mentah ”Berkah”. Kapal yang memiliki bangunan enam lantai itu sekaligus sebagai hotel terapung bagi para pekerja dengan fasilitas antara lain kamar tidur, ruang makan, tempat hiburan dan olahraga, serta tempat pendaratan helikopter. Ketika hari beranjak sore, para pekerja akan berkumpul di kapal itu untuk melepas lelah, beristirahat.

Semua kegiatan operasi migas di blok itu terpantau secara sistem. Dari dalam ruang kontrol di fasilitas terapung itu, sejumlah petugas tampak mengawasi kegiatan produksi migas. Mereka juga memantau situasi di perairan itu melalui komputer untuk mendeteksi jika ada perahu nelayan atau kapal dagang yang mendekati blok migas tersebut. Semuanya demi menjaga keamanan obyek vital itu.

Dudy Wahyudhi, pekerja di Blok West Madura, menjelaskan, kapasitas fasilitas terapung penampung minyak itu mencapai 650.000 barrel. Kapal itu untuk menampung hasil produksi blok tersebut yang berkisar 16.000-17.000 barrel per hari. Tiap 10 hari sekali, sebagian besar hasil produksi minyak itu dijual untuk memenuhi kebutuhan domestik di kilang- kilang PT Pertamina.

Perjalanan tiga jam

Demi memperoleh emas hitam di lepas pantai, ratusan karyawan harus bekerja dan tinggal di tengah laut selama beberapa minggu, terpisah dari keluarga. Setiap hari pula, mereka harus bekerja di sumber minyak dan gas bumi yang memiliki tingkat risiko keselamatan kerja tinggi. Untuk mencapai pantai di Gresik, Jawa Timur, mereka harus menempuh perjalanan laut selama tiga jam.

Hidup di tengah laut selama beberapa minggu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari para pekerja migas di blok yang berlokasi di lepas pantai. Djatmiko Djati (49), yang menjabat sebagai Kepala Produksi West Madura Offshore, telah bekerja di sektor migas sejak tahun 1991. ” Saya biasanya bekerja di lapangan dua minggu, tinggal di rumah seminggu, dan bekerja di kantor selama seminggu,” tuturnya.

Meski setiap hari harus menghadapi risiko keselamatan jiwa, ia mengaku senang bisa bergelut di dunia migas dan tak pernah khawatir terhadap keselamatannya saat bekerja. Bagi Djatmiko, risiko kecelakaan merupakan konsekuensi dari pekerjaan yang telah menjadi pilihan hidupnya selama puluhan tahun.

Mereka juga harus menghadapi ancaman gelombang laut yang tinggi saat cuaca buruk. Pada puncak musim hujan, Januari hingga Maret, ketinggian gelombang laut di area tersebut mencapai lima meter dan sempat merusak sebagian fasilitas operasi migas. Berulang kali pula sejumlah peralatan di fasilitas operasi harus diganti lantaran hanyut tersapu ombak.

PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, operator Blok West Madura Offshore, misalnya, pertengahan Januari lalu melaporkan kehilangan produksi minyak 2.300 barrel per hari akibat ombak tinggi dan angin kencang sehingga mesin pembangkit listrik putus dan tongkang rusak. Satu kapal kru tenggelam. Beruntung empat awaknya selamat.

Berburu emas hitam ke lepas pantai menjadi tantangan industri migas nasional. Ke depan, mayoritas cadangan migas berada di perairan dalam di kawasan timur Indonesia. Karena itu, penguasaan teknologi, adanya fasilitas operasi termasuk rig, serta ketersediaan sumber daya manusia yang berpengalaman dan ahli di sektor migas, menjadi kunci keberhasilan pengembangan migas di laut dalam. (EVY RACHMAWATI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Whats New
    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Whats New
    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Whats New
    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Earn Smart
    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Earn Smart
    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Whats New
    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Earn Smart
    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Whats New
    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

    Whats New
    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Whats New
    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Earn Smart
    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com