Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun

Kompas.com - 02/05/2013, 14:24 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga rata-rata minyak mentah Indonesia, menurut penghitungan formula harga minyak mentah Indonesia (ICP), April 2013 mencapai 100,19 dollar AS per barrel. Hal ini berarti turun 7,23 dollar AS per barrel dibandingkan dengan Maret 2013 yang sebesar 107,42 dollar AS per barrel.

Penurunan harga minyak itu seiring perkembangan harga minyak mentah di pasar internasional. Menurut tim harga minyak Indonesia, dalam situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (2/5/2013), di Jakarta, penurunan harga minyak mentah Indonesia itu dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Hal ini diindikasikan penurunan produk domestik bruto (PDB) China 0,2 persen menjadi 7,7 persen, triwulan pertama 2013, dibanding PDB pada triwulan keempat 2012. Pertumbuhan perekonomian zona Eropa di 2013 diperkirakan turun 0,3 persen dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2013 turun 0,2 persen menjadi 3,3 persen dibandingkan dengan laporan Januari 2013.

Badan Energi Internasional (IEA), Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan Pusat Studi Energi Global (CGES) dalam publikasinya pada April 2013 melaporkan adanya kenaikan pasokan minyak mentah dunia pada Maret 2013 berkisar 600.000-900.000 barrel per hari akibat peningkatan produksi dari Amerika Utara, Sudan, dan Yaman.

Publikasi IEA, OPEC, dan CGES memproyeksikan, penurunan permintaan minyak mentah dunia 2013 berkisar 0,46-0,8 juta barrel per hari akibat melemahnya perekonomian dunia dan berakhirnya musim dingin di belahan bumi utara.

Badan Informasi Energi Amerika Serikat melaporkan, peningkatan stok middle distillate Amerika Serikat 2,2 juta barrel menjadi 115,2 juta barrel dibandingkan stok Maret 2013.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah lebih besar. Selain disebabkan faktor-faktor di pasar internasional, juga dipengaruhi tingginya stok minyak mentah di Jepang dan turunnya permintaan minyak mentah dari Jepang dan China. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com