Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Akan Naik, Grup Astra "Menunggu"

Kompas.com - 02/05/2013, 15:03 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Direktur PT Astra International Tbk (AASI) Prijono Sugiarto mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah terkait rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kebijakan ini tentu akan berdampak pada industri otomotif yang dinaunginya.

"Soal dampak ke industri (otomotif atau manufatur), ini, kan, harga BBM naik belum diumumkan. Kita masih menunggu keputusan pemerintah. Sebab, ada yang bilang harga BBM tetap Rp 4.500, ada yang Rp 6.500, kita tunggu saja," kata Prijono saat ditemui di acara Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC) di Atrium Hall Sampoerna Strategic Square Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Sayang, Prijono enggan mengatakan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada bisnis grup Astra. Saat ini, grup Astra memang menjadi produsen terbesar otomotif seperti kendaraan roda dua dan roda empat, dari Honda, Toyota, hingga Daihatsu.

Namun, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku optimistis bahwa industri otomotif dan industri manufaktur tidak akan terlalu terdampak oleh rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Hidayat mengatakan para industri otomotif masih dapat mengelola biaya produksi dari dampak rencana kenaikan harga BBM tersebut.

"Kalau harga BBM bersubsidi naik sekitar Rp 6.500 per liter, dampak ke industri masih kecil dari biaya produksinya masih managable," kata Hidayat saat ditemui seusai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Selasa (30/4/2013).

Hidayat menambahkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan juga tidak akan mengganggu industri usaha kecil dan menengah (UKM). Sebab, besaran kenaikan harga BBM tersebut dinilai belum signifikan. Namun, kata Hidayat, pemerintah mengantisipasi bahwa rencana kenaikan harga BBM ini justru akan menyebabkan kenaikan harga bahan-bahan pokok serta harga barang lainnya.

"Yang ditakutkan adalah harga (barang) naik sebagai imbas psikologis kenaikan harga BBM," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

    Earn Smart
    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com