Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Bank asal Italia Ingin Beroperasi di Indonesia

Kompas.com - 07/05/2013, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan outlook utang luar negeri Indonesia oleh Standard and Poor's dari positif menjadi stabil, tak tak mempengaruhi minat negara asing berinvestasi ke Indonesia. Buktinya, ada 57 perusahaan, delapan kelompok bank dan 10 asosiasi bisnis asal Italia yang siap berbisnis di bumi pertiwi.

Menurut Kepala BKPM, Chatib Basri, ini adalah pertama kalinya delegasi Italia datang dalam jumlah besar ke Indonesia. "Ini menunjukan Indonesia tempat yang diperhatikan negara Eropa, termasuk Italia," katanya, Senin (6/5/2013).

Presiden Italian Trade Promotion Agency (Lembaga Promosi Perdagangan Italia) Riccardo Monti, menyebut kan Indonesia menempati salah satu peringkat utama dalam daftar lokasi investor dunia yang mencari lingkungan bisnis yang ramah dan aman. Salah satu sektor yang diminati adalah jasa keuangan. 

Anggota Presidium Komite Asosiasi Perbankan Italia, Guido Rosa, mengatakan industri perbankan sangat menarik. Namun, ia menyadari rencana ini tak bisa langsung terealisasi karena terbentur proses yang sulit. Pihak Italia berharap, Bank Indonesia (BI) merespons. "Membuka kantor di sini tidak mudah," katanya. Bank asal Italia perlu mempunyai cabang di sini guna mempermudah hubungan dan membantu perekonomian kedua pihak.

Gubernur BI, Darmin Nasution, menilai ini langkah ini masih awal, karena belum jelas realisasinya. Tapi, bisa dimengerti jika bank asal Italia berminat dengan Indonesia. "Negara kita ini masih tempat investasi menarik, penduduknya besar dan yang belum terlayani bank juga masih sedikit," jelasnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Chris Kanter, menyebutkan sebenarnya hubungan bisnis perdagangan bilateral antara kedua negara ini berkembang dinamis. Apalagi melihat dari perspektif Indonesia, perdagangan berjalan surplus.

Dari sisi Italia, ekspor ke Indonesia tumbuh signifikan  beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan impor Italia ke Indonesia tidak mengejutkan, mengingat desain kelas dunia Italia dianggap memiliki kualitas sangat baik. Total perdagangan Indonesia dan Italia pada 2012 mencapai 3,8 miliar dollar AS. Dan pada Januari 2013 lalu sudah 325 juta dollar AS. (Anna Suci Perwitasari/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com