Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Targetkan Penyaluran KPR Rp 33 Triliun

Kompas.com - 07/05/2013, 21:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mampu bertumbuh sekitar 7%-8% net.

Direktur Ritel BNI Darmadi Sutanto mengatakan pasar properti masih sangat menjanjikan, sehingga perseroan berani memartok target KPR sebesar itu. "Tahun ini kita harus mampu meraih antara Rp 32 triliun - Rp 33 triliun," ujarnya Selasa, (7/5/2013).

Ia mengatakan saat ini banyak pembelian properti yang menggunakan cicilan tunai bertahap atau cash installment untuk tipe rumah menengah ke atas. Jadi, cicilan langsung diberikan oleh pengembang properti.

Meski begitu, ia mengaku tak mengkhawatirkan hal ini. Karena BNI juga menawarkan ke beberapa pengembang untuk mengambil alih cash installment tersebut. Namun diakuinya, ada juga pengembang yang tak mau bekerja sama. "Tapi pasar properti masih besar sekali. Kita telan secukupnya saja," sebut Darmadi.

Terlebih, dianggapnya bank hanya memberikan kredit kepada nasabah yang layak. Ia mengklaim bahwa KPR diberikan dengan cara yang sangat pruden. Sehingga, rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) tercatat masih dapat diatur di posisi 2,1 persen.

Saat ini, rata-rata akuisisi cicilan KPR BNI yakni Rp 340 juta. Bila dihitung dengan down payment (DP) 30 persen, ia mengatakan bahwa ini berarti rata-rata pembelian rumahnya yakni Rp 600 juta. ( Annisa Aninditya Wibawa/ Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com