Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereguk Laba dari Seduhan Kopi Jadoel

Kompas.com - 10/05/2013, 15:36 WIB

KOMPAS.com - Minum kopi sudah menjadi kebiasaan bahkan gaya hidup masyarakat di berbagai belahan dunia. Bahkan, di setiap negara atau wilayah punya jenis kopi tertentu yang menjadi ciri khas. Kegemaran terhadap minuman kopi inilah yang memacu terus tumbuhnya kedai-kedai kopi, terutama di perkotaan.

Nah, penikmat kuliner asal Indonesia, Bondan Winarno menggebrak pasar dengan meluncurkan kedai Kopi Oey. Ini adalah kedai kopi  yang menyusung cita rasa lokal.

Brand Kopi Oey berada di bawah bendera PT Kopitiam Oey Indonesia. Kedai kopi yang dirintis awal 2009 ini  menyediakan berbagai menu kopi, teh, dan kudapan bercita rasa lokal. "Harganya relatif terjangkau, mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 35.000," ujar Wasis Gunarto, Direktur PT Kopitiam Oey Indonesia.

Untuk menguatkan konsep kopi lokal, pembeli disuguhi  suasana "djadoel" ala peranakan. Kata Wasis, menu makanan juga disesuaikan dengan konsep tempo dulu, misalnya menu loempia oedang goenoengsari atau sego ireng.

Setelah brand Kopi Oey dikenal, Bondan mulai  menawarkan peluang kemitraan sejak akhir 2009. Kini, sudah ada 25 gerai yang tersebar di Jakarta, Jogya, Solo Manado, Makasar hingga Pekanbaru. "Empat milik pusat," kata Wasis.

Balik modal 2-3 tahun

Tertarik bermitra dengan kedai kopi asuhan Bondan? Ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Maklum, merek ini sudah cukup populer sehingga manajemen selektif memilih mitra.

Calon mitra harus merogoh kocek sebesar Rp 388 juta, plus bayar lisensi berkisar Rp 150 juta-Rp 200 juta, tergantung lokasi. Mitra akan mendapatkan alat saji, alat dapur, seperangkat komputer "Point of Sales" (POS), alat kantor, ornamen, dekorasi, mebel, dan bahan baku awal.

Mitra juga harus menyiapkan tempat usaha minimal seluas 80-120 meter persegi.

Wasis memproyeksi, kedai mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 150 juta per bulan.  "Marginnya berkisar 20 persen-30 persen," targetnya.

Jika berjalan sesuai target, mitra akan balik modal 2 - 3,5 tahun.  Pihak pusat mengutip royalty fee 6 persen dari omzet bulanan mitra. Selain itu, ada bahan baku khusus yang harus dibeli dari pusat.

Mulia Budiman, salah satu mitra Kopi Oey di Jakarta bilang, sejauh ini, pengunjung di gerainya yang berlokasi di Thamrin City cukup ramai.Mitra yang bergabung dengan Kopi Oey sejak Februari 2012 ini bilang, ada dua hal yang menarik pengunjung, yakni suasana yang menyenangkan dan menu yang mendukung.

Ia mengaku, sejauh ini belum balik modal. Namun, saban bulan, ia bisa meraup omzet melebihi target, yakni di atas Rp 150 juta per bulan.  

Mulia berbagi strategi yang ia terapkan untuk menggenjot omzet, yakni gencar berpromosi. "Kami menyebarkan flyer, memberikan sample gratis minuman supaya orang datang, dan sering memberikan gimmick demi meningkatkan penjualan," bebernya.

Ia juga berusaha untuk selalu merespon keluhan pelanggan. "Jika ada pengunjung tidak puas, kami akan cari solusinya," ujar Mulia. (Pravita Kusumaningtias, Revi Yohana/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com